Jakarta (Pilar.id) – Goethe-Institut Indonesien mempersembahkan konser paduan suara bertajuk Simfoni Lintas Budaya yang menghadirkan pengaba terkemuka asal Jerman, Kerstin Behnke, bersama Kancatala Ensemble, komunitas paduan suara independen dari Jakarta. Pertunjukan digelar pada Kamis, 31 Juli 2025 di GoetheHaus, Jakarta, dengan pendekatan interaktif yang mengajak audiens turut bernyanyi bersama.
Konser ini menampilkan sepuluh karya musik paduan suara dari berbagai era dan latar budaya, seperti Earth karya Katerina Gimon, Schöne Fremde dari Fanny Hensel, I Praised the Tender Flower oleh Gerald Finzi, hingga Adieu, Sweet Amaryllis karya John Wilbye.
Dua lagu—Bungong Jeumpa dari Aceh dan Die Vogelhochzeit dari Jerman—dinyanyikan bersama oleh audiens, menambah suasana kebersamaan dan keterlibatan emosional dalam pertunjukan.
Kerstin Behnke, yang saat ini menjabat sebagai profesor kepemimpinan paduan suara dan ansambel di Universitas Musik FRANZ LISZT Weimar, menekankan pentingnya keikutsertaan publik dalam menciptakan pengalaman musikal yang menyatu.
“Mengajak penonton bernyanyi bersama adalah bentuk tertua dari pertukaran musik. Ini bukan hanya pengalaman mendengarkan, melainkan juga bentuk keterlibatan yang menciptakan rasa kebersamaan,” ujar Behnke.
Kepala Regional Program Budaya Goethe-Institut Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru, Dr. Ingo Schöningh, menyatakan bahwa kehadiran Behnke memberikan dimensi baru dalam dunia paduan suara Indonesia yang semakin berkembang. “Program ini membuka jalan bagi pendekatan musikal yang segar, baik dari sisi teknis maupun partisipatif,” ungkapnya.
Sementara itu, Elizabeth Soegiharto, Koordinator Program Goethe-Institut Indonesien, berharap konser ini menjadi awal dari kebangkitan kembali program paduan suara di GoetheHaus. Ia juga mengungkapkan rencana untuk menyelenggarakan pelatihan dan panggilan terbuka bagi para pengaba dan penyanyi paduan suara di masa mendatang.
“Kami ingin mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan komunitas paduan suara di Indonesia melalui inisiatif kolaboratif dan edukatif,” ujar Elizabeth.
Tentang Kerstin Behnke dan Kancatala Ensemble
Kerstin Behnke dikenal luas sebagai pengaba paduan suara kelas dunia. Selain menjadi direktur artistik via-nova-chor München—yang meraih hadiah utama pada Lomba Paduan Suara Jerman 2018—ia juga pernah bekerja sama dengan berbagai orkestra ternama seperti Japan Philharmonic Orchestra, KonzerthausOrchester Berlin, dan Berliner Cappella.
Sementara itu, Kancatala Ensemble adalah komunitas paduan suara yang berdiri sejak 9 Maret 2019. Nama “Kancatala” berasal dari kata “kanca” (kawan) dan “tala” (nada), mencerminkan misi mereka sebagai jembatan antara penyanyi berpengalaman dan publik. Komunitas ini dikenal dengan pendekatan inklusif, melalui program seperti Paduan Suara Kawan Nada, #NyanyiBarengLebihSeru, dan berbagai konser interaktif lainnya.
Dengan kolaborasi ini, konser Simfoni Lintas Budaya menjadi penanda penting dalam menjalin dialog musikal antara budaya Indonesia dan Jerman, sekaligus membuka ruang baru bagi partisipasi aktif masyarakat dalam dunia paduan suara. (usm/hdl)