Panglima TNI Pimpin Sidang Pantukhir Taruna TNI 2025: 1.270 Peserta Lolos Seleksi Ketat

2 weeks ago 26

Magelang (pilar.id) – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memimpin langsung Sidang Penentuan Akhir (Pantukhir) Pusat penerimaan Taruna Akademi TNI Tahun Anggaran 2025. Sidang digelar di Gedung Lily Rochli, Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, pada Jumat (1/8/2025), dan turut dihadiri oleh para Kepala Staf Angkatan dari TNI AD, TNI AL, dan TNI AU.

Dalam arahannya, Panglima TNI menekankan pentingnya integritas sebagai fondasi utama dalam membentuk karakter calon perwira TNI. “Integritas adalah fondasi utama prajurit TNI. Seorang perwira harus mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi maupun golongan,” ujar Jenderal Agus.

Ia juga menegaskan bahwa seluruh proses seleksi harus dijalankan dengan prinsip objektivitas, kejujuran, dan tanggung jawab yang tinggi. “Kita memiliki tanggung jawab besar untuk mencetak pemimpin-pemimpin masa depan TNI yang profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif,” lanjutnya.

Sidang Pantukhir Pusat ini diikuti oleh 1.701 peserta dari seluruh Indonesia. Setelah melalui proses seleksi yang ketat, sebanyak 1.270 calon Taruna dinyatakan lulus sesuai dengan kebutuhan organisasi TNI. Rinciannya: 710 orang untuk TNI Angkatan Darat, 350 orang untuk TNI Angkatan Laut, dan 210 orang untuk TNI Angkatan Udara.

Calon Taruna yang dinyatakan lulus akan mengikuti pendidikan dasar integratif selama empat bulan di Akademi Militer Magelang. Pendidikan ini dijadwalkan dimulai secara resmi pada 5 Agustus 2025.

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto didampingi para Kepala Staf Angkatan saat memimpin Sidang Pantukhir Pusat penerimaan Taruna Akademi TNI TA 2025Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto didampingi para Kepala Staf Angkatan saat memimpin Sidang Pantukhir Pusat penerimaan Taruna Akademi TNI TA 2025

Penerimaan Taruna Akademi TNI tahun ini disusun berdasarkan visi Panglima TNI, yakni PRIMA (Profesional, Responsif, Integratif, Modern, dan Adaptif). Proses seleksi mengedepankan sistem merit untuk menjaring talenta terbaik yang memiliki integritas dan kualitas unggul. Selain itu, proses rekrutmen dilakukan secara transparan, akuntabel, dan bebas dari praktik kolusi.

Seleksi juga dilakukan secara integratif antara Mabes TNI dan masing-masing matra, dengan prinsip checks and balances serta sinkronisasi antar lembaga. Pendekatan ini menjadi bagian dari upaya penguatan manajemen sumber daya manusia secara berkelanjutan di lingkungan TNI.

Keberagaman peserta juga menjadi salah satu pertimbangan dalam seleksi, selaras dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, untuk memastikan keterwakilan dari seluruh daerah di Indonesia.

Melalui proses seleksi yang ketat dan berintegritas ini, TNI berkomitmen mencetak calon perwira yang tidak hanya tangguh secara fisik dan cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter kebangsaan yang kuat serta siap mengabdi sepenuhnya demi kejayaan bangsa dan negara. (ret/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |