Polisi selidiki kasus pria yang diduga tewas dibunuh di Kalideres

10 hours ago 5

Jakarta (ANTARA) - Pihak kepolisian tengah menyelidiki kasus pria yang diduga tewas dibunuh di Gang Barokah, RT 001/RW 012 Kelurahan Kalideres, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis (8/5) malam sekira pukul 23.00 WIB.

"Masih kita selidiki, nanti bakal disampaikan perkembangannya saat doorstop (wawancara cegat)," kata Kasat Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan Sipayung saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.

Penanganan kasus itu juga dikonfirmasi oleh Kapolsek Kalideres Kompol Arnold Julius Simanjuntak. "Ditangani Polres (Metro Jakarta Barat)," ucap Arnold melalui pesan singkatnya.

Baca juga: Seorang pria diduga tewas dibunuh di Kalideres

Salah satu saksi mata, Budi mengaku sebelum ditemukan tewas, korban tersebut terlebih dahulu makan malam di warungnya.

"Ya pokoknya dia makan di sini, selama satu jam lebih kurang. Setelah selesai, dia (korban) pulang. Dia balik lagi beli rokok jam 22.20 WIB. Selesai dia beli rokok, saya tutup warung saya, (lalu saya) pulang. Sampai depan rumah, ada yang teriak, "pak pak pak", kayak ada yang habis dibunuh," kata Budi kepada wartawan.

Mendengar teriakan warga itu, Budi sontak menuju lokasi ditemukannya mayat korban.

"Sampai depan gang, saya lihat ada yang tergeletak, cuma saya enggak berani nyamperin, saya panggil warga. Warga datang, kami ramai-ramai datang tuh, saya lihat lah ini yang tadi beli rokok, dan beli makan," ujar Budi.

Budi pun melihat korban mengalami luka tusuk di perut bagian kiri. "Yang kita lihat ada luka di perut kiri, bekas tusukan," ujar dia.

Baca juga: Seorang pria ditemukan tewas dalam keadaan mulut berbusa di Tamansari

Sebagai seorang warga sekitar dan pemilik warung, Budi mengaku baru sekali melihat korban.

"Bukan (warga sekitar), saya enggak tau orang mana-nya. Cuma belanja juga baru satu kali doang," kata dia.

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |