Jakarta (ANTARA) - Pria paruh baya diduga melakukan pelecehan seksual kepada anak tetangganya yang masih di bawah umur di kawasan Ciracas, Jakarta Timur, pada Senin (5/5) sekitar pukul 12.30 WIB.
"Pulang-pulang (anak saya) nangis. Ngadu ke saya, katanya, bibir dicium dan alat kelaminnya dipegang, saya sebagai orang tua ga terima dong anak saya digituin," kata ibu korban inisial PTR saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.
Ibu korban menyebut, sang anak yang berusia 7 tahun menjadi korban pelecehan seksual ketika sedang jajan di warung. Lalu, sesampainya di rumah, korban menangis dan mengadu ke ibunya.
Baca juga: Polisi tangkap satpam Rusunawa Cakung karena pelecehan anak di lift
Lalu, sang ibu dan ayah korban ke rumah terduga pelaku karena tak terima atas kejadian yang menimpa anaknya. Namun, terduga pelaku mengelak terhadap apa yang dilakukannya.
Bahkan, terduga pelaku menantang ayah dan ibu korban untuk melaporkan kasusnya ke pihak kepolisian.
"Ya sudah kita visum. Kita laporin ke polisi karena (pelaku) yang bersangkutan nantangin. Dan hasil visum kan ke polisi, ya, dan itu butuh waktu," ucapnya.
Warga yang mendengar peristiwa tersebut, akhirnya langsung datang ke rumah terduga pelaku dan mengepung pelaku.
Apalagi, ada beberapa warga lainnya yang juga melaporkan kejadian pelecehan seksual kepada anaknya.
"Katanya sih sudah sering ya, ada sih korban satunya lagi, ada juga tetangga saya baru laporan, umur anaknya ya sepantaran sama umur anak saya," katanya.
Baca juga: Polisi tangkap ayah yang lecehkan anak sambungnya
Saat terduga pelaku diamankan, beberapa warga sekitar yang emosi pun ingin memukuli terduga pelaku. Petugas kepolisian dengan sigap mengamankan terduga pelaku dari kejaran dan amukan warga.
Saat ini, terduga pelaku sudah diamankan Polres Metro Jakarta Timur untuk ditindaklanjuti atas perbuatannya.
Ibu korban berharap, terduga pelaku dapat dihukum yang setimpal atas perbuatannya dan dijerat UU Perlindungan Anak.
"Biar dia (terduga pelaku) kapok dan jera," tegasnya.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
