Shin Tae Yong Resmi Latih Ulsan HD, Siap Bawa Raksasa K-League di Level Tertinggi

1 week ago 21

Ulsan (pilar.id) – Mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong, resmi diumumkan sebagai pelatih kepala baru klub Korea Selatan Ulsan HD pada Selasa (5/8/2025). Pengumuman ini disampaikan langsung melalui akun media sosial resmi klub.

“Selamat datang Shin Tae Yong. Ulsan HD menunjuk Shin Tae Yong sebagai pelatih ke-13,” tulis pernyataan resmi klub.

Rumor penunjukan Shin Tae Yong sebagai pelatih Ulsan HD memang telah santer terdengar sejak sepekan terakhir.

Ia disebut sebagai kandidat kuat pengganti Kim Pan Gon, yang diberhentikan menyusul performa buruk tim musim ini. Padahal, musim lalu Kim berhasil mengantarkan Ulsan menjadi juara K-League 1.

Tugas Berat Menanti STY

Saat ini, Ulsan HD tengah terpuruk di peringkat ke-7 klasemen sementara K-League 1 dengan raihan 31 poin dari 24 pertandingan. Tim ini juga tengah menjalani periode tanpa kemenangan dalam 11 laga terakhir—terdiri dari delapan kekalahan dan tiga hasil imbang.

Meski menghadapi tantangan berat, Shin Tae Yong optimis dapat membalikkan keadaan.

“Saya percaya bisa membalikkan kondisi tim. Sebuah kehormatan bisa menjadi pelatih Ulsan. Saya akan berusaha semaksimal mungkin mengembangkan Ulsan,” ujar STY dalam keterangan di situs resmi klub.

Kembali ke K-League Setelah 13 Tahun

Penunjukan ini sekaligus menandai kembalinya Shin Tae Yong ke K-League setelah terakhir kali menangani Seongnam Ilhwa Chunma (kini Seongnam FC) pada 2012. Selama periode tersebut, STY mencatat 58 kemenangan, 42 imbang, dan 53 kekalahan.

Prestasinya bersama Seongnam juga patut diacungi jempol. Ia sukses membawa klub tersebut menjuarai Liga Champions Asia pada 2010 dan meraih trofi Piala Korea pada 2011.

“Saya pikir klub ini mengalami kesulitan setelah tampil di Piala Dunia Antarklub. Tapi Ulsan adalah tim yang bagus dan punya potensi besar untuk bangkit,” imbuhnya.

Debut Lawan Jeju SK

Shin Tae Yong dijadwalkan menjalani debut resminya sebagai pelatih Ulsan HD pada laga kontra Jeju SK pada 9 Agustus mendatang. Pertandingan ini akan menjadi ujian perdana bagi STY untuk memutus tren negatif tim sekaligus membangkitkan kembali semangat para pemain.

“Jika fans mau menunggu lebih lama, percaya kepada saya, dan mendukung tim, saya akan membuat tim ini menjadi tim yang bisa bersaing, meski kami tidak bisa merebut gelar juara dalam waktu dekat,” tegas STY.

Ulsan HD, Sempat Berjuluk Gangsters of Asia

Ulsan HD FC, yang sebelumnya dikenal sebagai Ulsan Hyundai FC, terus memperkuat reputasinya sebagai salah satu klub sepak bola paling sukses di Korea Selatan dan Asia. Berbasis di kota industri Ulsan, klub ini tidak hanya mengoleksi gelar domestik, tetapi juga tampil konsisten di kancah internasional, menjadikannya simbol dominasi sepak bola Korea Selatan dalam dua dekade terakhir.

Didirikan pada 6 Desember 1983 dengan nama Hyundai Horang-i (harimau Hyundai), klub ini awalnya bermarkas di Incheon dan Gyeonggi sebelum akhirnya menetap di Ulsan sejak musim 1990. Dengan dukungan penuh dari HD Hyundai Heavy Industries, Ulsan mulai mengukir prestasi sejak awal kompetisi profesional K League pada 1984.

Kesuksesan pertama datang pada 1986 ketika mereka menjuarai Professional Football Championship, cikal bakal dari Piala Liga Korea. Setelah sempat berpindah markas dan mengalami berbagai perubahan manajemen, klub meraih gelar liga pertama mereka pada 1996.

Di bawah asuhan pelatih Kim Jung-nam pada awal 2000-an, Ulsan menjelma menjadi kekuatan baru di Asia. Mereka merebut gelar liga 2005 dan tampil mengesankan di berbagai kompetisi regional seperti A3 Champions Cup dan Liga Champions Asia. Gaya bermain menyerang dan agresif membuat mereka dijuluki Gangsters of Asia.

Puncak kejayaan mereka datang pada 2012 ketika menjuarai AFC Champions League tanpa satu pun kekalahan, menjadikannya klub pertama yang dua kali menjuarai kompetisi tersebut secara sempurna.

Kebangkitan Bersama Generasi Baru

Setelah periode tanpa gelar, Ulsan kembali bangkit pada era Kim Do-hoon. Pada 2017, mereka menjuarai Piala FA Korea dan kemudian meraih trofi Liga Champions Asia kedua pada 2020. Di turnamen tersebut, Júnior Negrão menjadi bintang dengan dua gol di final melawan Persepolis. Sukses ini membawa Ulsan ke ajang FIFA Club World Cup 2020, meskipun mereka hanya finis di posisi keenam.

Kedatangan manajer baru, Hong Myung-bo, menjadi titik balik berikutnya. Ia memimpin Ulsan meraih gelar K League 1 pada 2022 dan 2023, mengakhiri dominasi Jeonbuk Hyundai Motors. Pada Desember 2023, klub resmi berganti nama menjadi Ulsan HD FC, seiring rebranding perusahaan induk HD Hyundai.

Di bawah pelatih baru Kim Pan-gon, mantan pelatih timnas Malaysia, Ulsan melanjutkan momentum dan sukses meraih gelar liga ketiga secara beruntun pada 2024, membuktikan diri sebagai dinasti baru sepak bola Korea Selatan.

Keberhasilan ini membawa Ulsan ke panggung dunia: FIFA Club World Cup 2025. Sebagai satu-satunya wakil Korea Selatan, mereka berjuang melawan tim elite dunia seperti Borussia Dortmund (Jerman), Fluminense (Brasil), dan Mamelodi Sundowns (Afrika Selatan).

Meski gagal mencatat kemenangan dan tersingkir di fase grup, keikutsertaan mereka membuahkan hasil finansial yang signifikan — US$9,55 juta, rekor tertinggi yang pernah dicapai klub Korea Selatan di ajang internasional.

Tantangan Regenerasi dan Masa Depan

Musim 2025 menjadi awal dari tantangan baru. Ulsan menunjukkan tanda-tanda penurunan performa akibat penuaan skuad inti. Di kompetisi domestik, mereka hanya mampu duduk di peringkat ketujuh klasemen sementara K League 1 dengan 29 poin dari 19 laga — hasil yang jauh dari ekspektasi klub juara bertahan.

Kegagalan di Liga Champions Asia Elite 2024–25 juga menambah tekanan. Klub tersingkir setelah kalah dari Buriram United, dan gagal memetik satu pun kemenangan di lima pertandingan awal babak grup.

Meski begitu, dengan infrastruktur yang solid, pengalaman panjang di kompetisi internasional, serta komitmen kuat dari pemilik dan manajemen, Ulsan HD FC tetap menjadi kandidat kuat untuk bangkit kembali dan mempertahankan posisinya sebagai klub papan atas Asia.

Ulsan HD dan Shin Tae-yong

Ulsan HD FC di bawah pelatih Shin Tae-yong bisa menjadi babak baru yang menarik bagi klub, dengan peluang dan tantangan tersendiri. Berikut adalah analisis menyeluruh tentang apa yang mungkin terjadi jika Shin Tae-yong ditunjuk sebagai pelatih kepala:

1. Gaya Bermain: Lebih Dinamis dan Fleksibel

Shin Tae-yong dikenal sebagai pelatih dengan pendekatan taktikal fleksibel dan berani mengambil risiko. Ia gemar menerapkan formasi dinamis, seperti 4-2-3-1, 3-4-2-1, atau bahkan 4-1-4-1, tergantung lawan dan situasi pertandingan.

Implikasi untuk Ulsan:

  • Permainan akan lebih cepat dan agresif, berbeda dari pendekatan konservatif Kim Pan-gon atau Hong Myung-bo.
  • Bisa menambah variasi taktik untuk menghadapi lawan di Liga Champions Asia maupun K League.

2. Pemanfaatan Pemain Muda: Regenerasi Lebih Cepat

Salah satu kekuatan Shin Tae-yong adalah kemampuan membangun tim dengan pemain muda. Ini terbukti saat ia memimpin Timnas Korea U-23, senior, dan Indonesia.

Konteks Ulsan saat ini:

  • Skuad Ulsan sedang mengalami penuaan.
  • Shin bisa melakukan peremajaan dengan cepat, sambil tetap menjaga daya saing tim.

3. Mentalitas dan Motivasi: Disiplin Tinggi dan Mental Tangguh

Shin dikenal sangat tegas, keras dalam latihan, dan fokus pada mental juara. Ini akan membawa atmosfer baru ke ruang ganti Ulsan.

Dampaknya:

  • Pemain akan dituntut lebih disiplin dan profesional.
  • Atmosfer kompetitif antar pemain bisa meningkat.

4. Pengalaman Internasional: Modal Besar di AFC dan Club World Cup

Shin Tae-yong memiliki pengalaman melatih di level tertinggi: Piala Dunia 2018, SEA Games, hingga kualifikasi Piala Dunia zona Asia dan turnamen AFC.

Keuntungan bagi Ulsan:

  • Strategi lebih matang saat menghadapi klub-klub Asia dan Eropa.
  • Klub bisa lebih siap secara mental dan teknis di turnamen internasional.

Kisah Ulsan HD FC adalah cermin dari evolusi sepak bola Asia: mulai dari klub domestik biasa, hingga menjadi ikon di panggung dunia. Dengan tekad kuat, visi internasional, dan pengelolaan profesional, klub ini menunjukkan bahwa ambisi global bukan sekadar mimpi — tetapi tujuan yang bisa dicapai dengan kerja keras dan strategi tepat.

Penunjukan Shin Tae Yong, melengkapi langkah serius Ulsan HD dalam upaya menyelamatkan musim mereka dan membangun kembali fondasi klub untuk bersaing di level tertinggi K-League. (wid/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |