Sinergi UNAIR, Bappenas, dan BPS Perkuat Peran Kampus dalam Pembangunan Nasional

1 month ago 32

Surabaya (pilar.id) – Universitas Airlangga (UNAIR) menerima kunjungan penting dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) pada Sabtu (12/7/2025). Kunjungan kerja ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan pemerintah dalam mendukung pembangunan nasional melalui riset, pendidikan, dan pengabdian masyarakat.

Pertemuan yang berlangsung di Ruang Sidang Pleno, Balai Rektorat UNAIR Kampus MERR-C Surabaya itu juga menjadi bentuk nyata pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang relevan dan berdampak langsung bagi masyarakat dan negara.

UNAIR Catatkan Prestasi Global, Dorong Hilirisasi Riset

Dalam sambutannya, Wakil Rektor UNAIR, Prof Madyan, memaparkan sederet capaian kampus dalam kancah internasional. UNAIR saat ini menempati peringkat 287 dunia versi QS World University Rankings (QS WUR) serta peringkat 9 dunia dan 1 Asia dalam THE Impact Rankings.

“Ini adalah bentuk pengakuan atas kontribusi nyata UNAIR melalui Tri Dharma, terutama dalam mendorong hilirisasi riset ke sektor industri,” ujar Prof Madyan.

UNAIR terus memperkuat dampaknya dengan memastikan hasil-hasil riset tidak hanya berhenti di laboratorium, melainkan juga menjangkau dunia usaha dan masyarakat secara luas.

Kampus sebagai Kompas Pembangunan

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Prof Dr Ir Rachmat Pambudy MS, mengapresiasi capaian UNAIR dan menyampaikan pentingnya membangun kolaborasi antara lembaga perencana negara dan perguruan tinggi.

“Kampus adalah kompas. Dulu kita bisa membangun karena kampus dekat dengan pemerintah. Sekarang saatnya kita kembali mempererat hubungan itu untuk arah pembangunan Indonesia ke depan,” jelasnya.

Menurutnya, perguruan tinggi seperti UNAIR dapat menjadi tempat lahirnya gagasan-gagasan strategis untuk menjawab tantangan nasional dan global.

BPS Dorong Literasi Statistik dan Kolaborasi Akademik

Kepala BPS, Dr Ir Amalia Adininggar Widyasanti MT, menyampaikan bahwa pihaknya terus mendorong Pojok Statistik di berbagai universitas guna meningkatkan literasi statistik di kalangan mahasiswa. Hingga saat ini, sudah terdapat 166 Pojok Statistik di Indonesia, termasuk 55 di Jawa Timur.

“Sayangnya, UNAIR belum memiliki Pojok Statistik. Kami ingin kolaborasi ini segera terealisasi agar data BPS bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa dalam riset lintas sektor,” ujarnya.

BPS juga membuka peluang kerja sama lebih lanjut dalam bentuk pertukaran mahasiswa dan program double degree dengan Sekolah Tinggi Ilmu Statistik milik BPS.

Sinergi antara UNAIR, Bappenas, dan BPS menjadi cerminan komitmen bersama untuk menciptakan pembangunan nasional yang berbasis ilmu pengetahuan dan data. Melalui penguatan riset, literasi statistik, serta kolaborasi akademik yang inklusif, diharapkan kebijakan publik ke depan akan semakin efektif dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat. (ret/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |