Jakarta (pilar.id) – The Dark Tower, film fiksi ilmiah fantasi besutan sutradara Nikolaj Arcel, menjadi upaya ambisius dalam mengadaptasi salah satu karya epik Stephen King ke layar lebar. Dibintangi Idris Elba sebagai Roland Deschain dan Matthew McConaughey sebagai Walter Padick, film ini dirilis pada 4 Agustus 2017 setelah melalui perjalanan produksi yang panjang dan penuh hambatan selama lebih dari satu dekade.
Mengusung konsep neo-Western dengan sentuhan fiksi ilmiah dan supranatural, The Dark Tower menggabungkan elemen dari beberapa novel dalam seri The Dark Tower milik King, utamanya dari buku pertama (The Gunslinger) dan ketiga (The Waste Lands). Meski memiliki potensi sebagai pelopor waralaba multimedia, hasil akhirnya dinilai mengecewakan oleh sebagian besar kritikus dan penonton.
Sinopsis Cerita: Perjuangan Lindungi Menara dari Kegelapan
Cerita berpusat pada Jake Chambers (Tom Taylor), seorang anak berusia 11 tahun yang kerap mengalami penglihatan tentang dunia paralel bernama Mid-World. Di sana, seorang Gunslinger bernama Roland Deschain berusaha menggagalkan rencana sang antagonis, Walter Padick alias Man in Black, yang ingin menghancurkan Dark Tower—sebuah struktur mitos yang menjaga keseimbangan seluruh realitas.
Setelah melarikan diri dari kelompok misterius yang dikirim Walter, Jake menemukan portal menuju Mid-World dan bertemu Roland. Keduanya kemudian membentuk aliansi untuk menyelamatkan Dark Tower dari kehancuran, sembari mengungkap potensi kekuatan besar yang dimiliki Jake.
Idris Elba Tampil Gemilang di Tengah Kritik
Idris Elba menuai pujian atas perannya sebagai Roland Deschain, meskipun karakternya berbeda secara fisik dari versi buku. Bahkan, Stephen King sendiri mendukung penuh pilihan tersebut, menyebut Elba sebagai salah satu aktor terbaik yang mampu memberikan dimensi baru bagi sang Gunslinger.
Matthew McConaughey juga memerankan Walter Padick dengan penuh gaya sebagai penyihir abadi yang karismatik sekaligus kejam. Namun, karakterisasi yang dangkal dan alur cerita yang padat membuat penampilan keduanya kurang maksimal dalam membangun konflik yang mendalam.
Proses Produksi yang Panjang dan Berliku
Adaptasi The Dark Tower pertama kali diupayakan pada tahun 2007 oleh J.J. Abrams dan Damon Lindelof, namun tidak terealisasi karena kompleksitas ceritanya. Kemudian proyek ini berpindah tangan ke Ron Howard dan Universal Pictures, dengan rencana trilogi film dan serial televisi pendukung. Namun, kendala anggaran membuat proyek ini dibatalkan oleh Universal.
Akhirnya, Sony Pictures dan Media Rights Capital mengambil alih proyek pada 2015, dengan Nikolaj Arcel sebagai sutradara. Setelah beberapa kali penundaan, film mulai diproduksi pada April 2016 dan tayang pada Agustus 2017.
Tanggapan dan Performa Box Office
Film ini menghasilkan $113,2 juta secara global dari anggaran sebesar $66 juta. Di Amerika Utara, The Dark Tower meraih pendapatan pembukaan sebesar $19,1 juta, cukup untuk menduduki posisi pertama box office namun menjadi yang terendah di tahun itu untuk posisi teratas.
Meski meraih keuntungan secara finansial, film ini mendapat kritik tajam karena dianggap terlalu memadatkan materi dari delapan novel ke dalam durasi 95 menit. Kritik utama diarahkan pada alur cerita yang terburu-buru, karakterisasi yang dangkal, dan kurangnya kedalaman mitologi yang menjadi kekuatan utama seri bukunya.
Masa Depan Waralaba yang Masih Tanda Tanya
Awalnya, The Dark Tower dirancang sebagai awal dari waralaba besar yang mencakup film lanjutan dan serial televisi. Namun, karena penerimaan yang buruk, kelanjutan proyek ini menjadi tidak pasti. Meski sempat dikabarkan akan dibuat ulang sebagai serial oleh Amazon Studios, proyek tersebut kemudian dibatalkan.
The Dark Tower adalah contoh nyata dari adaptasi penuh ambisi yang gagal mencapai potensi penuhnya. Meski dibintangi aktor-aktor papan atas dan memiliki sumber materi yang kaya, film ini terbebani oleh proses produksi yang panjang, perubahan arah kreatif, serta tekanan untuk menyederhanakan cerita kompleks ke dalam satu film.
Namun begitu, film ini tetap menarik bagi penonton yang ingin melihat pertemuan antara dunia nyata dan fantasi kelam khas Stephen King, terlebih dengan penampilan kuat dari Idris Elba dan atmosfer dunia Mid-World yang penuh misteri. (ret/hdl)