Yogyakarta (pilar.id) – Dirilis pada tahun 2010, The Tourist menjadi salah satu film Hollywood paling dibicarakan dalam dekade terakhir. Dibintangi dua nama besar, Angelina Jolie dan Johnny Depp, film ini menampilkan kisah cinta, aksi, dan intrik kriminal berlatar kota Paris dan Venesia.
Disutradarai oleh Florian Henckel von Donnersmarck, The Tourist merupakan remake dari film Prancis Anthony Zimmer (2005). Meskipun mendapat kritikan tajam dari para kritikus film, film ini berhasil meraih pendapatan global sebesar US$278 juta, jauh melampaui biaya produksinya yang mencapai US$100 juta.
Sinopsis Singkat
Elise Clifton-Ward (Angelina Jolie), seorang wanita Inggris glamor, dibuntuti oleh kepolisian Prancis dan Inggris karena hubungannya dengan Alexander Pearce, buronan pajak senilai £744 juta. Dalam sebuah perjalanan kereta ke Venesia, Elise memilih Frank Tupelo (Johnny Depp), seorang guru matematika asal Wisconsin, sebagai “umpan” untuk menyesatkan polisi dan mafia yang mengejar Pearce.
Frank pun terseret ke dalam serangkaian kejadian berbahaya, termasuk pengejaran oleh mafia dan polisi korup. Namun di akhir cerita, terungkap bahwa Frank sebenarnya adalah Alexander Pearce yang sedang menyamar — twist yang menjadi inti dari keseluruhan narasi.
Golden Globe dan Kontroversi Genre
Salah satu kontroversi utama dari The Tourist adalah perdebatan soal genre film ini. Meski dipromosikan sebagai film romantic thriller, film ini secara mengejutkan masuk nominasi Best Comedy or Musical di ajang Golden Globe Awards 2011.
Sutradara Henckel von Donnersmarck menyebut film ini sebagai “travel romance with thriller elements” dan mengatakan bahwa jika harus memilih, ia lebih condong ke genre komedi. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar di industri, mengingat tidak ada elemen komedi yang dominan dalam film.
Meskipun kritik datang dari berbagai pihak, The Tourist tetap meraih tiga nominasi Golden Globe, yaitu:
- Best Motion Picture – Musical or Comedy
- Best Actor – Musical or Comedy (Johnny Depp)
- Best Actress – Musical or Comedy (Angelina Jolie)
Produksi Penuh Tantangan
Film ini melalui proses produksi yang panjang dan penuh perubahan. Awalnya disutradarai oleh Lasse Hallström dengan Charlize Theron sebagai pemeran utama, proyek ini kemudian berpindah tangan hingga akhirnya digarap kembali oleh Henckel von Donnersmarck, yang menyusun ulang naskah hanya dalam waktu dua minggu.
Syuting dilakukan di Paris dan Venesia, termasuk adegan aksi perahu yang dirancang khusus untuk mengikuti batas kecepatan yang ketat di kanal-kanal Venesia. Seluruh proses pembuatan film diselesaikan dalam waktu kurang dari 12 bulan, karena Depp harus segera melanjutkan syuting Pirates of the Caribbean: On Stranger Tides di Hawaii.
Ulasan dan Respons Kritikus
Di situs Rotten Tomatoes, The Tourist hanya meraih rating 20% dari 172 ulasan, dengan kritikus menyebut film ini “indah secara visual tetapi kosong dalam cerita.” Metacritic memberikan skor 37/100, menandakan “tanggapan tidak menguntungkan secara umum.”
Beberapa kritikus ternama seperti Roger Ebert memberi skor 2 dari 4 bintang, sementara Peter Travers (Rolling Stone) bahkan memasukkan film ini ke daftar “film terburuk tahun 2010.”
Namun, film ini mendapat sambutan positif di media Jerman dan dari kritikus Stephanie Zacharek, yang memasukkan The Tourist dalam daftar “10 film terbaik tahun 2010.”
Kesuksesan Komersial dan Legasi Budaya
Terlepas dari kritik pedas, The Tourist membuktikan kekuatan nama besar pemainnya dan daya tarik visualnya, terutama panorama kota Venesia yang menawan. Film ini juga menimbulkan perdebatan di industri film tentang kategorisasi genre dan strategi pemasaran penghargaan.
Momen sindiran dari Ricky Gervais terhadap film ini di panggung Golden Globe, yang kemudian “dibalas” Johnny Depp dalam serial Life’s Too Short, menjadi bagian dari legasi pop culture film ini — sekaligus memperkuat posisinya sebagai film yang dibicarakan lebih dari yang ditonton secara kritis.
The Tourist mungkin bukan film yang dipuji secara kritis, namun menjadi contoh menarik dari benturan antara ekspektasi industri, realitas produksi, dan strategi pemasaran. Dengan bintang besar, lokasi eksotis, dan cerita penuh twist, film ini tetap menjadi bagian dari percakapan perfilman Hollywood satu dekade terakhir. (ret)