Jakarta (ANTARA) - Polda Metro Jaya melibatkan sejumlah ahli untuk mengungkapkan penyebab kematian diplomat muda sekaligus staf Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (ADP).
"Jadi, untuk tercapainya pembuktian secara ilmiah, maka ada beberapa ahli yang dilibatkan dalam pengungkapan peristiwa ini," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi saat ditemui di Jakarta, Kamis.
Ahli yang dilibatkan, pertama Tim Kedokteran Forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang melalukan pemeriksaan visum dalam atau melalukan autopsi terhadap jenazah korban.
Baca juga: Polisi telah periksa 15 saksi terkait kematian diplomat Kemlu
"Dalam pemeriksaan autopsi terhadap jenazah korban ini juga dilakukan pemeriksaan toksikologi untuk dilakukan pemeriksaan apakah dalam jenazah ini ada kandungan kandungan zat kimia, racun, dan sebagainya," ucapnya.
Kemudian ahli berikutnya, yaitu Tim Inafis Bareskrim Polri yang melakukan pemeriksaan sidik jari untuk mengambil sampel dari barang-barang yang ada di TKP.
"Ahli selanjutnya adalah Tim Digital Forensik dan Analisis Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya yang melakukan pemeriksaan secara laboratoris terhadap barang bukti elektronik yang ditemukan di TKP dan untuk mengungkap peristiwa ini seperti laptop, handphone, CCTV," ucap Ade Ary.
Polda Metro Jaya juga melibatkan Tim Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) Indonesia untuk melakukan pendalaman terhadap latar belakang korban.
Baca juga: Kompolnas harap penyebab kematian Arya Daru segera terungkap
"Ini juga kami lakukan ya, untuk mengumpulkan peristiwa ini secara utuh, Tim Apsifor ini mempunyai metode pemeriksaan sendiri untuk melakukan penggalian terhadap latar belakang korban," ucapnya.
Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) berharap penyebab kematian Arya Daru Pangayunan (ADP) dapat segera terungkap.
"Kami harap memang sesegera mungkin, kalau bisa minggu ini ya bagus, sehingga terangnya peristiwa, hasil otopsi, nanti kita juga bisa sandingkan dengan beberapa hal yang mereka (polisi) dapatkan," kata Komisioner Kompolnas Mohammad Choirul Anam saat ditemui di Polda Metro Jaya, Selasa (22/7).
Sejumlah barang bukti, lanjut dia, telah dikantongi oleh pihak Polda Metro Jaya termasuk rekam jejak digital, tinggal menunggu hasil autopsi.
Baca juga: Kompolnas dapat informasi baru soal kasus kematian diplomat muda Kemlu
Baca juga: Sebelum ditemukan tewas, penjaga kos sempat cek kamar diplomat Kemlu
Ia juga menyebutkan belum ditemukan adanya kendala terkait pengungkapan kasus ini.
"Semoga hanya tinggal autopsi saja dan segera bisa diumumkan karena ini penting. Terangnya peristiwa, membuat banyak hal bisa maksimal," kata Anam.
Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.