Indosat dan Twimbit Dorong Kedaulatan AI untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi dan Indonesia Berpenghasilan Tinggi 2038

23 hours ago 13

Jakarta (pilar.id) – Pemerintah Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen dan status negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2038 melalui visi Asta Cita. Untuk mencapai target ambisius tersebut, pemanfaatan kecerdasan artifisial (AI) berdaulat menjadi salah satu kunci utama.

Menyadari pentingnya peran AI, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) bersama perusahaan riset dan konsultasi Twimbit meluncurkan Empowering Indonesia Report 2025 bertema Building Bridges of Tomorrow, yang menegaskan pentingnya pembangunan AI berdaulat sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi digital nasional.

Laporan tersebut merinci lima pilar utama menuju kedaulatan AI, yakni infrastruktur digital yang andal, tenaga kerja AI berkelanjutan, industri AI yang tumbuh, riset dan pengembangan yang mumpuni, serta regulasi dan etika yang kuat.

Dengan penerapan strategis, AI berdaulat berpotensi menambah Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar USD 140 miliar pada 2030, meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 6,8 persen per tahun, serta mempercepat pencapaian status negara berpenghasilan tinggi pada 2041 atau bahkan 2038 dalam skenario terbaik.

Laporan itu juga menunjukkan bahwa penerapan AI berdaulat dapat meningkatkan produktivitas hingga 18 persen di sektor jasa, 15–20 persen di manufaktur, dan 5–8 persen di pertanian. Hal ini menjadikan AI sebagai motor utama peningkatan daya saing nasional dan efisiensi lintas sektor.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Nezar Patria, menekankan bahwa kedaulatan AI bukan hanya tentang kemajuan teknologi, tetapi juga kemandirian bangsa.

“AI bukan hanya soal teknologi, tetapi tentang kemandirian bangsa. Kedaulatan AI berarti kita membangun teknologi yang merefleksikan nilai-nilai Pancasila, menjamin etika dan keamanan, serta memastikan manfaatnya dirasakan secara merata oleh seluruh masyarakat,” ujarnya.

Dari sisi infrastruktur, laporan tersebut mencatat bahwa Indonesia membutuhkan investasi USD 3,2 miliar hingga 2030 untuk memenuhi kebutuhan komputasi nasional.

Saat ini, kapasitas pusat data AI di Indonesia masih di bawah 1 persen dari pasar global, sehingga percepatan pembangunan data center berbasis energi terbarukan dan perluasan jaringan 5G menjadi kebutuhan mendesak.

Laporan Empowering Indonesia Report 2025 juga menyoroti kebutuhan pengembangan 400 ribu talenta AI pada 2030, dengan investasi sekitar USD 968 juta untuk pendidikan, pelatihan, dan peningkatan keterampilan tenaga kerja.

Indonesia saat ini memiliki 364 startup AI dengan total pendanaan mencapai USD 1,08 miliar, serta program riset nasional seperti Sahabat-AI V2, Large Language Model (LLM) berparameter 70 miliar yang mendukung bahasa Indonesia dan berbagai bahasa daerah seperti Jawa, Sunda, Bali, dan Batak.

CEO dan Founder Twimbit, Manoj Menon, menilai Indonesia memiliki posisi strategis untuk memimpin di era AI berdaulat. “Dengan membangun fondasi digital yang kuat dan menciptakan ekosistem yang inklusif, Indonesia dapat menjadi pusat pertumbuhan AI di Asia serta mempercepat tercapainya visi Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Sementara itu, Vikram Sinha, President Director dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison, menegaskan komitmen perusahaannya untuk mendukung transformasi digital nasional.

“Kedaulatan AI bukan hanya tentang teknologi, tetapi tentang membangun masa depan yang dimiliki dan dikendalikan oleh Indonesia sendiri. Melalui kolaborasi strategis dan inovasi berkelanjutan, kami berkomitmen menghadirkan konektivitas yang inklusif dan solusi AI yang beretika untuk memberdayakan masyarakat menuju Indonesia Emas 2045,” ungkapnya.

Laporan tersebut ditutup dengan ajakan bagi seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah, industri, akademisi, maupun masyarakat, untuk bergerak bersama membangun ekosistem AI yang berdaulat.

Dengan memperkuat infrastruktur digital, menyiapkan talenta masa depan, serta menegakkan tata kelola dan etika AI, Indonesia berpeluang besar melangkah dari pengguna teknologi menjadi arsitek peradaban digital berdaulat di kancah global. (ret/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |