Pasar Kripto Anjlok, Bitcoin dan Ethereum Tertekan Faktor Makro dan Serangan Siber

2 weeks ago 15

Jakarta (pilar.id) – Pasar kripto mengalami penurunan tajam dalam beberapa hari terakhir, dengan mayoritas aset digital berada di zona merah.

Bitcoin (BTC) sempat turun ke level 84.436 Dollar AS, sementara Ethereum (ETH) anjlok ke 2.330 Dollar AS.

Menurut analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, koreksi ini dipicu oleh kombinasi faktor makroekonomi, arus keluar besar dari ETF, serta dampak serangan siber yang menimpa platform Bybit.

Faktor Makroekonomi dan Tekanan Pasar

Salah satu faktor utama yang menekan pasar adalah ketidakpastian kebijakan moneter The Fed.

Inflasi di Amerika Serikat tercatat lebih tinggi dari ekspektasi, mencapai 3 persen secara tahunan (YoY), memicu kekhawatiran bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama.

“Selain itu, kebijakan tarif baru yang diumumkan mantan Presiden Donald Trump terhadap Kanada, Meksiko, dan Uni Eropa semakin memperparah sentimen negatif di pasar keuangan global, termasuk aset kripto,” jelas Fyqieh.

Arus Keluar Besar dari ETF

Tekanan jual juga diperburuk oleh arus keluar besar dari ETF Bitcoin dan Ethereum. Pada 25 Februari, ETF Bitcoin mencatat rekor arus keluar harian terbesar sebesar 1,138 miliar Dollar AS, diikuti tambahan 336,5 juta Dollar AS pada 26 Februari.

ETF Ethereum juga mengalami arus keluar sebesar 24,5 juta Dollar AS. Hal ini menunjukkan bahwa investor institusional mulai mengurangi eksposur mereka terhadap aset kripto.

“Pasar derivatif kripto turut mengalami tekanan besar dengan total likuidasi mencapai 764,32 juta Dollar AS dalam 24 jam terakhir. Bitcoin Futures menjadi sektor yang paling terdampak dengan likuidasi sebesar 459 juta Dollar AS, memicu aksi jual lebih lanjut di pasar spot,” tambah Fyqieh.

Dampak Serangan Siber pada Bybit

Pasar kripto juga terguncang oleh serangan siber besar yang menimpa platform Bybit. Serangan senilai 1,5 miliar Dollar AS ini menimbulkan kepanikan di kalangan investor, yang bereaksi dengan menarik dana dalam jumlah besar dari bursa.

Investigasi forensik mengungkap bahwa kredensial pengembang infrastruktur Safe(Wallet) telah dikompromikan, memungkinkan peretas mengambil alih aset digital pengguna.

Beberapa entitas besar seperti Galaxy Digital bahkan menarik 25.000 ETH senilai 67 juta Dollar AS dan 700 BTC senilai 68,8 juta Dollar AS akibat kejadian ini.

Proyeksi Pergerakan Bitcoin dan Ethereum

Fyqieh memperkirakan bahwa tekanan jual yang masih tinggi dapat membawa harga Bitcoin turun ke level support berikutnya di 80.000 Dollar AS.

Jika aksi jual terus berlanjut, BTC berpotensi melemah lebih dalam ke kisaran 75.000 – 78.000 Dollar AS sebelum mengalami pemulihan.

Sementara itu, Ethereum (ETH) juga berisiko mengalami penurunan lebih lanjut. Jika aksi jual tidak mereda, harga ETH berpotensi turun ke level 2.000 Dollar AS dalam beberapa hari ke depan, dengan support berikutnya berada di kisaran 1.850 – 1.950 Dollar AS.

Strategi untuk Investor

Dalam kondisi pasar yang bergejolak, Fyqieh menyarankan investor untuk menerapkan strategi yang lebih disiplin.

Bagi trader jangka pendek, disarankan untuk menghindari penggunaan leverage tinggi karena volatilitas yang masih tinggi dapat memicu likuidasi lebih lanjut.

“Memantau level support utama Bitcoin di 80.000 Dollar AS dan Ethereum di 2.000 Dollar AS dapat membantu dalam mencari peluang beli jika muncul tanda-tanda pembalikan tren. Selain itu, penggunaan stop-loss yang ketat sangat dianjurkan guna membatasi risiko,” ungkapnya.

Sementara itu, investor jangka panjang dapat mempertimbangkan strategi akumulasi bertahap (DCA) di area support kuat seperti BTC di 80.000 Dollar AS dan ETH di 2.000 Dollar AS.

Memantau arus masuk kembali ke ETF Bitcoin dan Ethereum juga bisa menjadi indikator potensi pemulihan pasar.

Langkah Mitigasi dan Kewaspadaan

Investor perlu terus mencermati kebijakan The Fed serta kebijakan perdagangan yang diumumkan oleh Donald Trump, karena kedua faktor ini masih menjadi pemicu utama volatilitas di pasar.

Langkah mitigasi dari Bybit terhadap serangan siber juga patut diperhatikan guna mengantisipasi dampak lanjutan pada pasar kripto.

Dengan ketidakpastian yang masih tinggi, investor disarankan untuk tetap waspada terhadap volatilitas serta mengatur strategi investasi dengan lebih berhati-hati. (mad/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |