Jakarta (pilar.id) – Canon kembali meramaikan pasar kamera compact dengan menghadirkan PowerShot V1, sebuah kamera hybrid yang mengutamakan fitur video. Kamera ini akan diperkenalkan secara resmi dalam ajang CP+ Camera Show di Yokohama, Jepang, pekan depan.
Dalam beberapa tahun terakhir, kamera compact kembali diminati, terutama oleh kreator muda yang mencari alternatif selain kamera ponsel.
Bahkan, permintaan yang tinggi membuat banyak orang beralih ke pasar kamera bekas. Canon berupaya mengubah tren ini dengan menghadirkan PowerShot V1, sebuah kamera pocket yang menawarkan performa tinggi untuk pencipta konten dan penggemar fotografi.
Desain Praktis dengan Fitur Hybrid
PowerShot V1 mengusung desain candy bar yang lebih mirip dengan seri G1 X, tetapi dengan peningkatan signifikan dalam autofokus dan perekaman video.
Berbeda dari pendahulunya, PowerShot V10, yang lebih berorientasi pada vlogging, V1 hadir sebagai pilihan bagi kreator yang membutuhkan kamera serbaguna untuk foto dan video.
Kamera ini memiliki grip ergonomis, layar sentuh flip-out untuk kebutuhan perekaman diri, serta hot shoe untuk memasang aksesori seperti lampu kilat atau mikrofon eksternal. Sayangnya, tidak ada EVF (Electronic Viewfinder) atau flash internal dalam perangkat ini.
Spesifikasi Kuat untuk Foto dan Video
PowerShot V1 dibekali sensor Type 1.4 CMOS, yang seukuran dengan sensor Micro Four Thirds tetapi memiliki rasio aspek 3:2. Sensor ini dipasangkan dengan lensa tetap 16-50mm f/2.8-4.5 (setara full-frame) yang memiliki shutter mekanis serta filter ND tiga stop yang dapat dipilih sesuai kebutuhan pencahayaan.
Untuk fotografi, kamera ini mampu merekam dalam format RAW atau JPG dengan resolusi 22 MP (rasio 3:2) atau 18 MP (rasio 16:9).
Dari segi autofokus, Canon PowerShot V1 mengandalkan prosesor Digic X dan teknologi Dual Pixel CMOS AF II, yang sebelumnya digunakan dalam model kamera mirrorless Canon seperti EOS R6 Mark II.
Ini berarti kamera dapat mendeteksi dan melacak wajah, mata, serta berbagai subjek dengan akurasi tinggi.
Kemampuan Video 4K dengan Stabilisasi Optik
Sebagai kamera yang berfokus pada video, PowerShot V1 mampu merekam dalam resolusi 4K60 dengan crop atau 4K30 dengan bidang pandang penuh dalam format 16:9 widescreen. Kamera ini juga mendukung C-Log, memungkinkan kreator melakukan color grading lebih lanjut.
Untuk menunjang perekaman video yang lebih stabil, lensa kamera dilengkapi stabilisasi optik, yang diperkuat dengan electronic vibration reduction. Hal ini sangat berguna bagi pengguna yang sering merekam secara handheld.
Selain itu, V1 memiliki mikrofon internal berkualitas tinggi dan dilengkapi dengan windscreen bulu kucing yang terpasang di hot shoe untuk mengurangi suara angin saat merekam di luar ruangan. Kamera ini juga mendukung jack 3.5mm untuk mikrofon eksternal.
Keunggulan lain dari PowerShot V1 adalah sistem pendingin internal, yang memungkinkan perekaman 4K60 hingga dua jam tanpa risiko overheating.
Kamera ini juga mendukung live streaming langsung, berkat kompatibilitasnya dengan UVC/UAC webcam protocol. Pengguna cukup menghubungkan kamera melalui USB-C untuk digunakan sebagai sumber video dalam browser atau software seperti OBS Studio.
Canon PowerShot V1 sangat cocok untuk fotografi harian, vlogging, dan perjalanan. Namun, bagi penggemar di Amerika Utara atau Eropa, mereka harus bersabar, karena pada tahap awal, kamera ini hanya tersedia di Cina, Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan.
Seorang perwakilan Canon USA menyatakan bahwa kemungkinan besar PowerShot V1 akan masuk ke pasar Amerika pada 2025. “Kemungkinan besar, kamera ini akan hadir di AS pada 2025,” ujarnya. (usm/hdl)