Mastercard dan ASEAN Foundation Luncurkan Program Ketahanan Siber untuk Tingkatkan Keamanan Digital di ASEAN

3 weeks ago 39

Jakarta (pilar.id) – Mastercard dan ASEAN Foundation menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk meluncurkan program ASEAN Foundation-Mastercard Cybersecurity Resilience.

Program ini bertujuan meningkatkan kapabilitas keamanan siber sektor publik dan UKM di kawasan ASEAN, Kamis (9/1/2025).

Program ini berfokus pada tiga pilar utama: peningkatan kesadaran terkait keamanan siber, pelatihan keterampilan, dan penguatan kapasitas melalui teknologi dan intelijen.

Inisiatif untuk UKM

Inisiatif ini menargetkan UKM, yang menyumbang 97 persen dari total bisnis di ASEAN dan menciptakan 85 persen lapangan kerja. Beberapa langkah yang akan diambil meliputi:

  • Pembekalan melalui Mastercard Trust Center: Platform ini menyediakan materi, alat, dan panduan gratis untuk membantu UKM mengelola gangguan siber.
  • My Cyber Risk: Alat ini membantu UKM mengidentifikasi dan memitigasi ancaman keamanan siber.
  • Pelatihan dan Webinar: UKM akan diberikan pembaruan mengenai ancaman terbaru dan solusi keamanan melalui diskusi serta webinar.

Pendekatan untuk Sektor Publik

Untuk sektor publik, Mastercard dan ASEAN Foundation akan melaksanakan:

  • Webinar Keamanan Siber: Dirancang untuk menjawab tantangan keamanan yang dihadapi pemerintah ASEAN.
  • Simulasi Krisis Siber: Menguji kesiapan teknologi dan proses dalam menghadapi ancaman digital.
  • Penelitian dan Penilaian Risiko: Mendorong kolaborasi antara sektor publik dan swasta dalam memerangi kejahatan siber.

Pentingnya Ketahanan Siber

Satvinder Singh, Deputy Secretary-General ASEAN Economic Community, menekankan pentingnya keamanan siber dalam transformasi digital ASEAN.

“Ancaman siber semakin canggih dan meluas. Inisiatif ini adalah langkah penting dalam memperkuat ketahanan siber dan membangun kepercayaan digital di tingkat regional dan global,” ujarnya.

Dr. Piti Srisangnam, Executive Director ASEAN Foundation, menambahkan, “Kolaborasi ini memberdayakan negara anggota untuk membangun pertahanan digital yang lebih kuat. Program ini memungkinkan kawasan ASEAN menghadapi tantangan siber dengan pendekatan terintegrasi, sehingga tetap kompetitif di tingkat global.”

Tantangan dan Peluang di Asia Tenggara

Asia Tenggara mencatat pertumbuhan ekonomi digital sebesar 27 persen per tahun sejak 2021. Meski investasi keamanan siber di kawasan ini tumbuh 14 persen per tahun dan diperkirakan mencapai 6,1 miliar Dollar AS pada 2026, peningkatan ini belum mampu mengejar lonjakan kejahatan siber yang naik 82 persen antara 2021–2022.

UKM menjadi target utama serangan, terutama di Indonesia yang mencatat lebih dari 1 juta insiden ransomware pada 2023 menurut Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Safdar Khan, Division President Mastercard untuk Asia Tenggara, mengatakan, “Meningkatkan kapasitas keamanan siber sangat penting untuk membangun ekonomi digital yang kuat. Program ini membantu sektor publik dan UKM menciptakan ekosistem digital yang aman dan tangguh, mendorong pertumbuhan inklusif di kawasan.”

Aileen Goh, Country Manager Mastercard Indonesia, menambahkan, “Kolaborasi ini mendukung aspirasi Pemerintah Indonesia untuk memberdayakan UKM dengan keterampilan digital kelas dunia, sehingga mereka dapat beroperasi lebih aman dan inovatif.” (mad/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |