ASDP dan Korlantas Siapkan Strategi Antisipasi Kepadatan Mudik Lebaran 2025

2 days ago 6

Jakarta (pilar.id) – Menjelang mudik Lebaran 1446 H dan Hari Raya Nyepi yang berdekatan, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bersama Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri serta para Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) dari seluruh Indonesia menggelar rapat koordinasi di Gedung NTMC Polri, Jakarta.

Pertemuan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan operasional pelabuhan dalam menghadapi lonjakan pemudik.

Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, menegaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk menerapkan strategi rekayasa lalu lintas, terutama karena perayaan Lebaran tahun ini bertepatan dengan Hari Raya Nyepi.

“Pada Hari Raya Nyepi, layanan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk akan dihentikan sementara sebagai bentuk penghormatan. Kami mengimbau masyarakat agar mengatur jadwal perjalanan dengan baik guna menghindari kendala,” ujar Heru.

Sementara itu, Kakorlantas Polri, Brigjen Agus Suryonugroho, menyatakan bahwa kepolisian telah menyiapkan berbagai skenario rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan selama arus mudik.

“Operasi Ketupat 2025 diawali dengan survei dan pemetaan jalur utama, termasuk kawasan penyeberangan. Kami akan menerapkan strategi terbaik guna mengurai kepadatan dan memastikan perjalanan pemudik berjalan lancar,” kata Agus.

Ia juga menyebutkan bahwa strategi seperti contraflow dan one way akan diterapkan secara situasional, terutama pada H-2 dan H-3 Lebaran. Khusus untuk jalur Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk, disiapkan penerapan buffer zone dan sistem penundaan (delayed system) jika terjadi kepadatan ekstrem.

Sebagai upaya mengurangi kepadatan lalu lintas, pemerintah telah menetapkan libur sekolah mulai 21 Maret 2025 serta menerapkan kebijakan work from anywhere (WFA) pada 24 Maret 2025 guna mendistribusikan arus perjalanan pemudik.

Kesiapan Pelabuhan Merak

Berdasarkan tren arus kendaraan dalam tiga tahun terakhir (2022–2024), puncak kepadatan di Pelabuhan Merak terjadi pada H-5 hingga H-1 Lebaran. Mayoritas pemudik tiba di pelabuhan pada pukul 20.00–02.00 dan 05.00–11.00, yang berpotensi menyebabkan kemacetan signifikan.

“Melihat pola pergerakan pemudik tahun sebelumnya, kami akan mengoptimalkan seluruh sumber daya di momen-momen kritis guna memastikan kelancaran operasional,” jelas Heru.

Sebanyak 69 kapal siap beroperasi untuk melayani pemudik di Pelabuhan Merak, Ciwandan, dan BBJ Bojonegara.

Pola operasi akan disesuaikan dengan kondisi lapangan, mulai dari normal, padat, hingga sangat padat. Jika kepadatan meningkat, akan diterapkan strategi bongkar tanpa muat guna mempercepat frekuensi perjalanan kapal.

Sebagai langkah antisipatif, Pelabuhan Indah Kiat akan difungsikan jika terjadi kepadatan ekstrem di Pelabuhan Merak. Pelabuhan ini memiliki luas tampungan 93.426 meter persegi dengan kapasitas parkir 2.072 kendaraan kecil.

Selain itu, buffer zone di Jalan Lingkar Selatan (JLS) juga akan difungsikan sebagai area parkir tambahan jika kapasitas Pelabuhan Ciwandan penuh.

ASDP Imbau Pemudik Gunakan e-Ticketing Ferizy

ASDP menekankan pentingnya perencanaan perjalanan dengan sistem e-ticketing Ferizy, di mana penjualan tiket langsung di pelabuhan tidak lagi tersedia.

Pemudik wajib membeli tiket secara online hingga H-60 sebelum keberangkatan untuk menghindari kehabisan tiket dan kepadatan antrean.

Selain itu, pemudik juga diimbau untuk datang sesuai jadwal keberangkatan yang tertera di tiket. Ketidaksesuaian jadwal dapat menyebabkan antrean dan ketidakseimbangan arus kendaraan di pelabuhan.

“Kami terus berupaya memberikan layanan terbaik bagi pengguna jasa agar perjalanan mudik berlangsung lancar dan nyaman. Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk membeli tiket jauh-jauh hari melalui e-ticketing Ferizy serta merencanakan perjalanan dengan baik guna menghindari antrean di pelabuhan,” pungkas Heru. (usm/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |