Gubernur Pramono Pastikan Stok Pangan Aman di Pasar Induk Kramat Jati saat Ramadan dan Idulfitri

1 day ago 8

Jakarta (pilar.id) – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, melakukan kunjungan ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk memantau ketersediaan stok dan stabilitas harga bahan pokok menjelang Ramadan dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri 1446 Hijriah.

Kunjungan ini bertujuan memastikan pasokan pangan aman dan harga terjangkau bagi warga Jakarta.

Dalam peninjauannya, Pramono berinteraksi langsung dengan para pedagang dan mengecek ketersediaan berbagai komoditas pangan, seperti sayuran dan buah-buahan.

Ia menyatakan bahwa stok pangan di Pasar Induk Kramat Jati lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadan dan Idulfitri.

“Pagi ini, saya secara khusus datang ke Pasar Induk Kramat Jati yang merupakan pusat rantai pasok pangan utama di Jakarta. Tadi saya sudah keliling, sudah mengecek beberapa harga. Alhamdulillah, stok relatif tersedia,” ujar Pramono.

Stok Aman, Harga Stabil

Meskipun sempat terjadi kekurangan stok pada awal Maret 2025 yang menyebabkan kenaikan harga, secara keseluruhan harga bahan pokok saat ini stabil, bahkan beberapa mengalami penurunan.

Namun, Pramono mengakui bahwa harga cabai rawit merah masih mengalami kenaikan. Sementara itu, harga daging segar naik, sedangkan daging beku tetap stabil.

“Secara keseluruhan, stok di Pasar Kramat Jati ini lebih dari cukup untuk menghadapi Ramadan dan Idulfitri,” tegas Pramono.

Upaya Pemprov DKI Jaga Stabilitas Pangan

Untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengirimkan 10 truk bahan pangan setiap hari ke wilayah-wilayah yang mengalami kekurangan stok. Operasi Pasar (OP) ini rencananya akan dilakukan di 296 titik.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga melakukan contract farming dan kerja sama dengan daerah lain untuk mengatasi kelangkaan bahan pangan, termasuk cabai.

“Setiap hari kita memberangkatkan 10 truk untuk melakukan subsidi di daerah-daerah yang mengalami kekurangan stok,” jelas Pramono.

Pramono juga meminta Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Agus Himawan, untuk segera mengatasi jika terjadi kelangkaan pasokan pangan.

Ia memastikan bahwa Pemprov DKI Jakarta akan terus memantau stok dan harga pangan di Jakarta.

Subsidi Pangan untuk Masyarakat

Agus Himawan menjelaskan bahwa subsidi pangan dilakukan dengan menjual bahan pangan di bawah harga pasar kepada masyarakat. “Kita menjual kepada masyarakat dengan harga di bawah pasar,” ujarnya.

Trisna (55), salah satu pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, mengungkapkan bahwa harga cabai merah naik menjadi Rp 40 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 30 ribu.

Kenaikan ini disebabkan tingginya permintaan selama Ramadan dan menjelang Idulfitri. “Nanti harga akan turun lagi setelah Lebaran,” ujar Trisna.

Sementara itu, Najib (27), pedagang lainnya, mengatakan harga cabai rawit justru turun dari Rp 60 ribu per kilogram menjadi Rp 45 ribu. “Baru turun sekitar semingguan. Pasokan lagi banyak,” tandasnya.

Dalam kunjungannya, Pramono didampingi oleh Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Marullah Matali; Plt Asisten Perekonomian dan Keuangan (Asperkeu) Sekda Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati; Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Provinsi DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo; serta Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Agus Himawan. (ret/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |