AdaKami Manfaatkan Teknologi AI untuk Tekan Penipuan Digital hingga 95 Persen

3 weeks ago 34

Jakarta (pilar.id) – Ancaman keamanan siber, terutama penipuan digital seperti phishing dan pencurian identitas, terus meningkat di industri keuangan digital. Menghadapi tantangan ini, AdaKami, platform fintech lending terdepan di Indonesia, memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mencegah penipuan dan meningkatkan keamanan pengguna.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kasus pencurian identitas di Indonesia meningkat 25 persen pada 2023, menyebabkan kerugian lebih dari Rp 500 miliar.

Bernardino Moningka Vega, Direktur Utama AdaKami, menjelaskan bahwa keamanan siber menjadi pilar penting bagi keberlangsungan industri fintech.

“Kami menggunakan teknologi AI untuk mendeteksi dan mencegah penipuan, termasuk pencurian identitas, dengan efektivitas mencapai 95 persen,” ujarnya.

Integrasi AI dalam Proses Pinjaman

Didirikan pada 2018, AdaKami dioperasikan oleh PT Pembiayaan Digital Indonesia, perusahaan berizin dan diawasi OJK. Platform ini memanfaatkan teknologi untuk menjembatani kesenjangan kredit di Indonesia, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.

Salah satu inovasi terbaru AdaKami adalah integrasi teknologi AI dalam proses pengajuan pinjaman. Mekanisme electronic Know Your Customer (e-KYC) dan algoritma AI digunakan untuk memverifikasi identitas calon peminjam.

Calon peminjam diharuskan mengunggah salinan kartu identitas dan foto diri, yang kemudian diverifikasi melalui database terpercaya dan sumber pemerintah.

“Teknologi AI kami mampu mendeteksi anomali pada latar belakang foto, dokumen, dan data biometrik. Ini membantu kami mengidentifikasi potensi risiko penipuan,” jelas Bernardino.

Deteksi Manipulasi Gambar dan Video

Selain e-KYC, AdaKami juga menggunakan AI untuk mendeteksi manipulasi gambar atau video. Teknologi ini mampu mengidentifikasi inkonsistensi seperti ekspresi tidak wajar, pencahayaan tidak sesuai, atau ketidakselarasan bingkai. Hal ini memastikan bahwa dokumen yang diunggah oleh calon peminjam asli dan tidak dimanipulasi.

Selain mengandalkan teknologi, AdaKami secara rutin mengadakan kegiatan edukasi untuk meningkatkan kesadaran pengguna tentang pentingnya keamanan digital. Bernardino menekankan bahwa peran aktif pengguna sangat penting dalam mencegah kejahatan siber.

“Kami berkomitmen melindungi pengguna di dunia digital. Meskipun AI membantu mencegah penipuan, masyarakat juga perlu memahami langkah-langkah keamanan terbaru. Kami selalu mengedukasi pengguna tentang pentingnya menjaga informasi pribadi seperti nama, foto, alamat email, dan detail rekening bank,” ujarnya.

Sebagai platform fintech lending, AdaKami terus berinovasi untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pengguna. Dengan kombinasi teknologi AI dan edukasi, AdaKami berhasil menekan risiko penipuan digital secara signifikan, sekaligus mendorong inklusi keuangan di Indonesia. (usm/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |