Dirut Pupuk Indonesia Pastikan Distribusi Pupuk Lancar dan Berkualitas

1 month ago 32

Semarang (pilar.id) – Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi, meninjau Unit Pengantongan Pupuk (UPP) Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat (7/2/2025).

Kunjungan ini bertujuan memastikan kelancaran rantai distribusi dan kualitas pupuk bersubsidi bagi petani nasional.

Rahmad meninjau fasilitas pengantongan pupuk urea bersubsidi yang diproduksi oleh PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri).

UPP Semarang, yang berdiri di atas lahan 13.945 meter persegi dengan kapasitas gudang 10.500 ton, berperan penting dalam mendistribusikan pupuk urea bersubsidi ke 23 gudang penyangga di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Distribusi Pupuk Terintegrasi dan Efisien

Rahmad menjelaskan bahwa distribusi pupuk dilakukan secara terintegrasi melalui ekosistem logistik Pupuk Indonesia.

“Pupuk urea subsidi ini diangkut dari Pusri menggunakan kapal Pusri 1 milik Pupuk Indonesia Logistik (PILog). Setelah perjalanan selama empat hari dari Palembang ke Semarang, pupuk dibongkar secara curah dan masuk ke gudang yang dikelola tim logistik Pupuk Indonesia,” ujar Rahmad.

Ia memastikan bahwa pupuk bersubsidi dikelola dengan sistem automatic bagging, yang mempercepat proses pengantongan serta meningkatkan akurasi timbangan produk. Dengan sistem ini, kualitas pupuk untuk petani tetap terjaga.

Rahmad juga menekankan pentingnya kehati-hatian dalam menangani pupuk, terutama saat musim hujan yang tingkat kelembabannya tinggi.

“Kualitas pupuk harus selalu yang terbaik untuk petani Indonesia. Setiap proses, termasuk pengantongan, sangat penting agar petani menerima pupuk dalam kondisi terbaik,” tegasnya.

Dukungan Pupuk Indonesia untuk Swasembada Pangan

Sebagai bagian dari Kementerian BUMN, Pupuk Indonesia terus berkontribusi dalam mendukung swasembada pangan, sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Untuk menjamin kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi di Jawa Tengah dan DIY, Pupuk Indonesia mengoperasikan 33 gudang lini III untuk pupuk urea dan 40 gudang lini III untuk pupuk NPK. Distribusi ini didukung oleh 210 distributor dan 5.055 kios pupuk lengkap (KPL).

Penyaluran pupuk dimonitor oleh empat manajer penjualan dan 89 tenaga pemasar, yang terdiri dari 16 account executive (AE) dan 73 asisten AE.

Pada tahun anggaran 2025, Pemerintah mengalokasikan 9,55 juta ton pupuk bersubsidi untuk petani terdaftar dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang dikelola oleh Kementerian Pertanian.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 644/KPTS/SR.310/M.11/2024, alokasi ini terdiri dari:

  • Urea: 4,6 juta ton
  • NPK: 4,2 juta ton
  • NPK Formula Khusus: 147.798 ton
  • Organik: 500.000 ton

Stok Pupuk Terjamin untuk Petani

Hingga 5 Februari 2025, Pupuk Indonesia telah menyalurkan 694.639 ton pupuk bersubsidi kepada petani terdaftar, dengan rincian:

  • Urea: 342.393 ton
  • NPK: 325.165 ton
  • NPK Formula Khusus: 4.249 ton
  • Organik: 22.832 ton

Dari sisi stok, Pupuk Indonesia menjamin ketersediaan pupuk dengan total 1.665.418 ton, yang terdiri dari:

  • Pupuk bersubsidi urea: 611.783 ton
  • Pupuk bersubsidi NPK: 436.434 ton
  • Pupuk nonsubsidi urea: 86.925 ton
  • Pupuk nonsubsidi NPK: 31.675 ton

Jumlah stok pupuk urea dan NPK ini masing-masing setara dengan 362 persen dan 251 persen dari ketentuan minimum stok yang ditetapkan Pemerintah. Dengan jaminan distribusi dan stok yang optimal, petani diharapkan dapat terus memperoleh pupuk berkualitas untuk mendukung produktivitas pertanian nasional. (usm/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |