Dukung Swasembada Energi, Pertamina Hulu Energi Teken Perjanjian Operasi Bersama Wilayah Kerja Melati

1 week ago 18

Jakarta (pilar.id) – Dalam upaya mendukung program pemerintah untuk mencapai swasembada energi, PT Pertamina Hulu Energi Sulawesi Melati (PHESM), anak perusahaan PT Pertamina Hulu Energi (PHE), menandatangani Perjanjian Operasi Bersama (Joint Operating Agreement/JOA) Wilayah Kerja (WK) Melati.

Penandatanganan ini dilakukan bersama mitra konsorsiumnya, SIEI MELATI LIMITED (SIEIML) dan KUFPEC Indonesia (Melati) B.V. (KUFPEC).

WK Melati merupakan hasil lelang Indonesia Petroleum Bidding Round (IPBR) Tahap 1 Tahun 2024. Kontrak Kerja Sama (Production Sharing Contract/PSC) WK Melati ditandatangani pada 14 Oktober 2024 oleh SKK Migas dan Konsorsium WK Melati.

Kontrak ini resmi berlaku mulai 24 Oktober 2024. Di waktu yang sama, konsorsium juga menyepakati Key Terms JOA sebagai pedoman teknis pengelolaan WK Melati.

Wilayah Kerja dan Rencana Operasional

PHESM bertindak sebagai operator WK Melati dengan skema cost recovery dan luas wilayah kerja mencapai 8.453,7 kilometer persegi.

Dalam tiga tahun ke depan, komitmen pasti sebesar 12,7 juta Dollar AS akan dialokasikan untuk studi geologi dan geofisika, survei seismik 3D seluas 200 kilometer persegi, serta survei seismik 2D sepanjang 250 kilometer.

Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis PHE, Rachmat Hidajat, menyatakan bahwa WK Melati memiliki prospek yang menjanjikan.

“Penandatanganan JOA ini diharapkan dapat mendukung visi Pertamina dalam swasembada energi dan pengembangan energi berkelanjutan. Kami optimistis operasi WK Melati akan berjalan lancar dan menghasilkan temuan hidrokarbon yang signifikan,” ujarnya.

Kolaborasi Mitra dan Harapan Keberhasilan

Penandatanganan JOA dilakukan oleh Direktur PHESM Muhamad Arifin, Direktur SIEIML Qin Shenggao, dan Country Manager KUFPEC Indonesia Sara Al-Baker.

Acara ini turut disaksikan Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis PHE, Rachmat Hidajat, serta Direktur SDM & Penunjang Bisnis PHE, Whisnu Bahriansyah.

Direktur PHESM, Muhamad Arifin, menyampaikan bahwa eksplorasi dan survei lanjutan akan dimulai awal Februari 2025. “Kami optimistis dapat menemukan cadangan minyak atau gas bumi yang berpotensi untuk dikomersialkan,” katanya.

Mitra konsorsium juga menyampaikan apresiasi terhadap kerja sama ini. Country Manager KUFPEC, Sara Al-Baker, berharap operasi di WK Melati dapat berjalan lancar dan menghasilkan temuan hidrokarbon yang besar.

Sementara itu, Direktur SIEIML, Qin Shenggao, menegaskan dukungannya terhadap proyek ini, dengan harapan hasil eksplorasi dapat memberikan kontribusi signifikan bagi industri energi nasional.

Komitmen PHE pada Prinsip ESG dan Tata Kelola

Sebagai Subholding Upstream Pertamina, PHE terus mengembangkan operasi yang profesional dan berkelanjutan sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

PHE juga memastikan penerapan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) dengan standar ISO 37001:2016 untuk menjaga transparansi dan integritas perusahaan.

PHE berkomitmen untuk menjadi perusahaan minyak dan gas kelas dunia yang ramah lingkungan, bertanggung jawab secara sosial, dan memiliki tata kelola yang baik. (mad/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |