Gubernur Khofifah Komitmen Implementasikan Sinergi Nawa Bhakti dan Asta Cita Pasca-Retreat

1 week ago 14

Magelang (pilar.id) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak telah menyelesaikan seluruh rangkaian Retreat Kepala Daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jumat (28/2/2025).

Usai acara, Gubernur Khofifah menegaskan komitmennya untuk mensinergikan Nawa Bhakti Satya dengan Asta Cita, sekaligus siap menjadi mitra bagi daerah lain dalam mewujudkan ketahanan pangan.

Khofifah menyatakan, Jawa Timur siap berbagi pengalaman dan keunggulan kompetitifnya dengan daerah lain. “Saling berbagi pengalaman, saling melengkapi, dan mengeksplorasi keunggulan masing-masing daerah adalah kunci untuk memacu semangat bersama,” ujarnya.

Integrasi Pemikiran dan Program

Retreat ini menjadi momentum penting untuk mengintegrasikan pola pikir sistemik dan programatik antar kepala daerah di Indonesia. Menurut Khofifah, hal ini tidak mudah karena memerlukan konsolidasi pemikiran dan program yang selaras antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.

“Integrasi ini penting agar sistem pemerintahan dari pusat hingga daerah bisa berjalan sejalan dan efektif,” tegasnya.

Khofifah juga mengapresiasi materi berkualitas yang disampaikan selama retreat, terutama terkait dukungan pemerintah daerah dalam mewujudkan Asta Cita.

Namun, ia menekankan perlunya breakdown lebih detail pada beberapa poin Asta Cita, seperti ketahanan pangan, peningkatan kualitas SDM, dan pertumbuhan ekonomi.

Fokus pada Ketahanan Pangan

Asta Cita kedua, yang berkaitan dengan ketahanan pangan, menjadi perhatian utama Khofifah. Ia menegaskan, ketahanan pangan harus disesuaikan dengan potensi lokal masing-masing daerah.

“Tidak harus fokus pada satu komoditas, tetapi bisa variatif seperti palawija, ayam pedaging, petelur, atau sapi,” jelasnya.

Jawa Timur, dengan keberadaan Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) di Singosari, Kabupaten Malang, siap menjadi mentor bagi daerah lain dalam mencapai swasembada daging.

“Ekosistem peternakan sapi di Jatim sudah terbangun dengan baik, dan kami siap berbagi pengalaman,” ucap Khofifah.

Peningkatan SDM dan Pertumbuhan Ekonomi

Asta Cita keempat tentang peningkatan kualitas SDM dan keenam tentang pertumbuhan ekonomi juga mendapat perhatian khusus.

Khofifah menekankan pentingnya breakdown detail untuk memudahkan sinergi antara program nasional dan daerah.

“Ini akan memudahkan kita membangun sinergitas antara program di tingkat nasional, regional, dan lokal,” imbuhnya.

Innovative Financing dan Efisiensi

Khofifah juga menyoroti pentingnya innovative financing bagi kepala daerah. Menurutnya, hal ini harus dilakukan dengan mempertimbangkan efisiensi tanpa mengorbankan capaian Indeks Kinerja Utama (IKU).

“Inovasi pendanaan harus dilakukan dengan melihat varian yang memungkinkan efisiensi, tanpa mengganggu target kinerja,” tegasnya.

Di akhir sambutannya, Khofifah mengajak seluruh stakeholder dan masyarakat Jawa Timur untuk menjaga kondusivitas dan stabilitas daerah.

Menyambut Ramadan 1446 Hijriyah, ia juga berpesan agar masyarakat tidak melakukan panic buying dan pedagang tidak menimbun barang.

“Selamat menyambut Ramadan 1446 Hijriyah. Mari jaga stabilisasi harga dengan tidak melakukan pembelian berlebihan dan menghindari penimbunan,” pesannya.

Dengan komitmen kuat untuk mensinergikan Nawa Bhakti Satya dan Asta Cita, Khofifah optimis Jawa Timur dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat. (usm/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |