Yogyakarta (pilar.id) – Kung Fu Hustle (2004) adalah salah satu film paling sukses dalam karier Stephen Chow, sekaligus film yang membawa namanya menembus industri film dunia. Film ini menggabungkan seni bela diri Tiongkok klasik dengan komedi slapstick khas Chow, serta efek visual yang inovatif pada masanya.
Sebelum Kung Fu Hustle, Stephen Chow sudah memiliki karier panjang di dunia film sejak akhir 1980-an. Beberapa film awalnya adalah Final Justice (1988), film debutnya sebagai aktor, All for the Winner (1990), mengangkat namanya sebagai aktor komedi, Fight Back to School (1991), salah satu filmnya yang sukses besar di Hong Kong, dan Shaolin Soccer (2001), film yang mendapat pengakuan internasional dan menjadi pintu gerbang Stephen Chow melenggang ke Hollywood.
Kung Fu Hustle adalah film ke-53 dalam daftar proyek filmografi Stephen Chow (baik sebagai aktor, sutradara, atau produser). Namun, jika dihitung sebagai film yang benar-benar mengukuhkan namanya secara global, bisa dibilang ini adalah film keduanya setelah Shaolin Soccer yang menembus pasar internasional secara besar-besaran.
Seolah mengikuti jejak Bruce Lee dan Jackie Chan, Stephen Chow juga memiliki misi kuat untuk membawa seni bela diri Tiongkok ke dunia internasional.
Bedanya, Bruce Lee memperkenalkan kung fu dengan pendekatan serius dan filosofi mendalam, sementara Jackie Chan menambahkan unsur komedi fisik dan aksi akrobatik yang realistis.
Stephen Chow mengambil jalur yang unik dengan memadukan kung fu klasik yang terinspirasi dari film-film wuxia (silat Tiongkok), efek visual canggih yang menampilkan teknik bela diri secara lebih fantastis, dan komedi khas Hong Kong yang absurd namun menghibur.
Dalam Kung Fu Hustle, banyak teknik bela diri yang terinspirasi dari mitologi dan film klasik kung fu, seperti The Toad Style (Gaya Kodok) dari The 36th Chamber of Shaolin, dan teknik tinju super cepat Buddha’s Palm, yang juga muncul dalam film wuxia lama.
Kung Fu Hustle 2: Ada atau Tidak?
Di media sosial, sering beredar video editan, poster buatan penggemar, atau rumor palsu tentang Kung Fu Hustle 2. Namun, sekuel ini sebenarnya tidak pernah dirilis. Pada 2019, Stephen Chow sempat mengonfirmasi bahwa ia tertarik membuat sekuel, tetapi belum ada perkembangan lebih lanjut hingga saat ini.
Popularitas film ini masih sangat tinggi, bahkan menjadi meme di berbagai platform sosial media, menunjukkan bahwa Kung Fu Hustle tetap dicintai oleh penggemar global.
Kung Fu Hustle adalah film yang benar-benar mengangkat nama Stephen Chow ke level internasional. Film ini tidak hanya sukses secara komersial, tetapi juga menjadi bagian dari warisan budaya film bela diri.
Meskipun Kung Fu Hustle 2 belum pernah ada, antusiasme penggemar yang terus bertahan membuktikan bahwa film ini adalah fenomena global. Seperti Bruce Lee dan Jackie Chan, Stephen Chow berhasil membawa seni bela diri Tiongkok ke dunia dengan caranya sendiri—melalui gabungan aksi, komedi, dan efek visual yang unik.
Kung Fu Hustle dan Kisah Cinta Tersembunyi
Film kung fu hustle (2004) diam-diam mempopulerkan sosok Huang Sheng Yi atau Shengyi Huang. Siapakah dia? Di Kung fu hustle, Huang Sheng Yi berperan sebagai gadis bisu yang akhirnya menjadi kekasih Stephen Chow.
Huang Sheng Yi adalah seorang aktris, penyanyi, dan produser asal Tiongkok yang mulai dikenal secara luas setelah membintangi film Kung Fu Hustle (2004). Dalam film ini, ia berperan sebagai Fong, seorang gadis bisu yang ternyata memiliki hubungan masa kecil dengan karakter utama, Sing.
Huang Sheng Yi (黄圣依) adalah artis kelahiran Shanghai, Tiongkok, 11 Februari 1983. Lulusan Akademi Film Beijing ini juga dikenal sebagai penyanyi dan produser
Huang Sheng Yi memulai karier aktingnya di awal tahun 2000-an, tetapi Kung Fu Hustle adalah film layar lebar pertamanya. Perannya sebagai Fong, meskipun tanpa dialog, berhasil mencuri perhatian karena ekspresi wajahnya yang kuat dan aura melankolis yang mendukung alur cerita film.
Saat kecil, dia pernah menolong Sing, yang saat itu masih kecil dan lemah. Sing sempat ingin membelanya dari para preman tetapi gagal, yang membuatnya merasa rendah diri dan percaya bahwa ‘kebaikan tidak akan membawanya ke mana-mana’.
Di akhir film, setelah Sing menyadari bahwa kekuatan sejati datang dari kebaikan dan niat murni, ia bertemu kembali dengan Fong, dan mengisyaratkan kemungkinan kisah cinta yang terjalin kembali.
Peran Fong mungkin tidak memiliki banyak adegan laga atau dialog, tetapi karakternya sangat penting dalam membangun dimensi emosional film.
Setelah sukses di Kung Fu Hustle, Huang Sheng Yi keluar dari perusahaan film milik Stephen Chow, Star Overseas, karena perselisihan kontrak. Meski demikian, ia tetap melanjutkan kariernya sebagai aktris dan penyanyi dengan berbagai proyek di Tiongkok.
Seperti Dragon Squad (2005), Race to Witch Mountain versi China (2011), The Sorcerer and the White Snake (2011) – Beradu akting dengan Jet Li, dan Ip Man: The Awakening (2023). Huang juga terjun ke dunia musik dengan merilis album solo dan berbagai soundtrack film.
Selain berakting, Huang juga terjun ke dunia produksi film dan bisnis hiburan. Ia menikah dengan miliarder Yang Zi, pemilik perusahaan film, yang semakin memperkuat posisinya di industri hiburan. (ret/hdl)