Jakarta (pilar.id) – Platform mobilitas global inDrive mulai mengadopsi teknologi kecerdasan artifisial (AI) dalam layanan ride-hailing pada 2025. Integrasi AI ini bertujuan meningkatkan efisiensi, keamanan, serta kenyamanan bagi pengguna dan pengemudi.
“Dengan adanya AI, inDrive secara berkala mengonfigurasi sistem dalam aplikasinya untuk memberikan respons yang lebih cepat dan tanggap,” ujar Communication Manager inDrive Indonesia Wahyu Ramadhan, dikutip dari pernyataan tertulisnya, Sabtu (1/2/2025) pagi.
Teknologi AI ini memungkinkan prediksi permintaan lebih akurat, pencocokan pengemudi dan penumpang lebih efisien, serta pengurangan waktu tunggu.
Selain itu, chatbot berbasis AI akan meningkatkan layanan pelanggan agar lebih responsif, sementara pemantauan keamanan secara real-time memberikan perlindungan lebih baik bagi pengguna dan pengemudi.
Fleksibilitas Kerja dan Model Hybrid Employment
Salah satu inovasi yang dihadirkan inDrive adalah model hybrid employment, yang mengombinasikan fleksibilitas kerja lepas dengan perlindungan seperti asuransi kesehatan. Langkah ini diharapkan dapat memberikan manfaat lebih bagi mitra pengemudi sekaligus meningkatkan standar layanan.
“inDrive terus berusaha meningkatkan pelayanan bagi para pengguna dan pengemudi, sambil tetap mengikuti perkembangan teknologi untuk memastikan pengalaman yang lebih baik bagi semua pihak,” tambah Wahyu.
inDrive juga mempertahankan model “name your price”, yang memungkinkan pengguna bernegosiasi tarif dengan pengemudi. Pendekatan ini memberikan fleksibilitas harga yang lebih adil dan terjangkau dibandingkan model ride-hailing tradisional.
Strategi Hyper-Local dan Integrasi Multi-Moda
Dengan strategi hyper-local, layanan inDrive dapat disesuaikan dengan kondisi ekonomi dan budaya di berbagai wilayah, termasuk kota Tier 2 dan Tier 3 yang sebelumnya kurang terlayani oleh platform ride-hailing lainnya.
Selain itu, integrasi berbagai moda transportasi, seperti ride-hailing, sepeda, skuter listrik, dan transportasi umum, semakin meningkatkan efisiensi mobilitas di kawasan perkotaan. Dengan sistem multi-moda berbasis AI, perjalanan menjadi lebih cepat, hemat biaya, dan ramah lingkungan.
Sejalan dengan tren industri, inDrive juga mengembangkan aplikasinya menjadi super-app yang menawarkan layanan tambahan, seperti belanja online, pembayaran digital, dan logistik dalam satu platform.
Di sektor pengiriman, AI membantu dalam perencanaan rute optimal serta penggabungan pesanan, sehingga meningkatkan efisiensi operasional. Teknologi otomatisasi logistik juga mempercepat pemrosesan pesanan dengan biaya lebih rendah, mendukung pertumbuhan e-commerce yang terus meningkat.
Dengan berbagai inovasi berbasis AI, inDrive semakin memperkuat posisinya sebagai platform mobilitas yang cepat, fleksibel, dan adaptif terhadap kebutuhan pengguna di era digital. (hdl)