Panduan Investasi untuk Milenial dan Gen Z, Cara Cerdas Mengelola Uang di Era Digital

1 week ago 14

Medan (pilar.id) – Firman baru saja menerima gaji pertamanya. Dengan antusias, ia mentraktir teman-temannya, membeli gadget terbaru, dan dalam waktu dua minggu, saldo rekeningnya hampir nol. Bulan berikutnya, hal yang sama terulang.

Sampai akhirnya, di usia 27, Firman menyadari bahwa tabungannya kosong, sementara teman-temannya sudah mulai membeli rumah atau berinvestasi di berbagai instrumen keuangan.

Cerita Firman bukanlah hal yang asing di kalangan milenial dan Gen Z. Banyak dari kita tumbuh dengan pola pikir bahwa uang adalah untuk dibelanjakan, bukan dikelola.

Ditambah dengan budaya YOLO (You Only Live Once), godaan diskon flash sale, serta tren gaya hidup mewah di media sosial, mengelola keuangan sering kali menjadi tantangan.

Namun, di era digital seperti sekarang, akses untuk belajar tentang keuangan dan investasi semakin mudah. Yang dibutuhkan hanyalah sedikit kesadaran dan kemauan untuk memulai.

Kenapa Milenial dan Gen Z Harus Mulai Berinvestasi?

Jika dulu investasi dianggap sebagai dunia orang tua dengan modal besar dan rumit, kini semuanya telah berubah. Dengan hanya Rp10.000, seseorang sudah bisa mulai berinvestasi di reksa dana. Teknologi juga semakin memudahkan prosesnya—cukup dengan aplikasi di ponsel, investasi bisa dilakukan kapan saja.

Namun, bukan hanya soal kemudahan. Ada beberapa alasan mengapa generasi muda sebaiknya mulai berinvestasi sejak dini:

  1. Inflasi Menggerus Nilai Uang
    Harga barang terus naik setiap tahun. Jika uang hanya disimpan di tabungan, daya belinya akan semakin berkurang. Investasi membantu uang berkembang lebih cepat daripada inflasi.
  2. Masa Depan yang Tidak Pasti
    Tidak ada yang bisa menjamin stabilitas ekonomi atau ketersediaan lapangan kerja di masa depan. Dengan investasi, kita bisa menciptakan safety net keuangan sendiri.
  3. Manfaat dari Efek Compounding
    Semakin awal memulai investasi, semakin besar hasilnya di masa depan berkat efek compounding (bunga berbunga). Bahkan dengan modal kecil, jika dilakukan secara konsisten dalam jangka panjang, hasilnya bisa luar biasa.

Langkah-Langkah Memulai Investasi untuk Milenial dan Gen Z

Tentukan Tujuan Keuangan
Investasi tanpa tujuan ibarat berlayar tanpa arah. Apakah ingin membeli rumah dalam 10 tahun? Pensiun dini? Mempersiapkan dana menikah? Tujuan ini akan menentukan instrumen investasi yang paling sesuai.

Kenali Profil Risiko
Setiap orang memiliki tingkat toleransi risiko yang berbeda. Jika merasa nyaman dengan risiko tinggi, saham atau crypto bisa menjadi pilihan. Jika lebih suka yang stabil, reksa dana atau obligasi mungkin lebih cocok.

Pilih Instrumen Investasi yang Sesuai
Berikut beberapa instrumen investasi yang cocok untuk pemula:

  • Reksa Dana: Mudah dan minim risiko karena dikelola oleh manajer investasi. Cocok bagi yang tidak ingin repot menganalisis pasar.
  • Saham: Cocok untuk yang ingin keuntungan besar dalam jangka panjang, tetapi risikonya juga tinggi.
  • Obligasi: Memberikan imbal hasil tetap dan lebih aman dibanding saham.
  • Emas: Investasi klasik yang tahan terhadap inflasi dan mudah dicairkan.
  • Crypto: Sangat berisiko tetapi memiliki potensi keuntungan tinggi. Sebaiknya tidak lebih dari 10% dari total investasi.

Gunakan Aplikasi Investasi
Tidak perlu pergi ke bank atau bursa saham, cukup gunakan aplikasi investasi yang sudah terdaftar di OJK seperti Bibit, Ajaib, Bareksa, atau Stockbit. Aplikasi ini memudahkan investasi dengan proses yang simpel dan edukasi yang mudah dipahami.

Mulai dari Nominal Kecil dan Konsisten
Banyak orang ragu berinvestasi karena mengira harus punya banyak uang. Padahal, investasi bisa dimulai dari Rp10.000 – Rp100.000 saja. Kuncinya adalah konsisten, misalnya menyisihkan 10% dari gaji setiap bulan untuk investasi.

Hindari FOMO dan Investasi Bodong
Generasi muda sering terjebak hype investasi instan yang menjanjikan keuntungan cepat. Jika terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, kemungkinan besar itu penipuan. Pastikan investasi hanya dilakukan di platform yang legal dan diawasi oleh OJK.

Investasi bukan hanya untuk orang kaya atau mereka yang paham ekonomi. Dengan teknologi saat ini, semua orang bisa mulai berinvestasi dengan mudah. Yang dibutuhkan hanyalah keberanian untuk mengambil langkah pertama.

Kisah Firman bisa menjadi pelajaran bagi kita semua—lebih baik mulai investasi sejak dini, daripada menyesal di kemudian hari. Jadi, sudah siap memulai perjalanan investasi pertama Anda? (ret/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |