PHE TEJ Resmikan Produksi Gas Perdana di Tuban, Dukung Ekonomi Lokal dan Keekonomian Lapangan

1 week ago 20

Tuban (pilar.id) – PT Pertamina Hulu Energi Tuban East Java (PHE TEJ), bagian dari Zona 11 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina, secara resmi memulai pengaliran gas bumi perdana (Gas On Stream) dari Sumur Sumber-1A di Lapangan Sumber, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, pada Rabu (22/1/2025).

Langkah ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengembangan lapangan marginal dan mendorong pemanfaatan gas bumi secara berkelanjutan.

Produksi gas dari Sumur Sumber-1A diproyeksikan mencapai puncaknya sebesar 12 MMSCFD, meningkatkan total produksi wilayah kerja (WK) Tuban menjadi 2.200 barel setara minyak per hari (BOEPD).

Strategi Pengembangan Gas untuk Keberlanjutan Energi

Direktur Regional Indonesia Timur, Muhamad Arifin, menjelaskan bahwa pengembangan Sumur Sumber-1A merupakan bagian dari strategi komersialisasi gas lapangan marginal dan stranded gas.

Gas yang dihasilkan akan diolah menjadi Compressed Natural Gas (CNG) yang dapat memasok kebutuhan energi untuk pelaku industri kecil dan menengah di Jawa Timur, seperti restoran atau pabrik kecil.

“Pemanfaatan stranded gas ini tak hanya menopang keekonomian lapangan migas, tetapi juga menciptakan efek berganda bagi ekonomi lokal. Pelaku usaha akan mendapat energi dengan harga lebih kompetitif sehingga dapat tumbuh lebih baik dan menyerap tenaga kerja lebih banyak,” ujar Arifin.

Tantangan utama pengembangan ini adalah menemukan pembeli yang andal. Namun, setelah melalui beberapa proses, gas bumi dari Sumur Sumber-1A resmi dialirkan ke PT Sumber Aneka Gas, mitra pembeli yang akan memprosesnya menjadi CNG dan LNG.

“Pengaliran gas bumi ini diharapkan tidak hanya mendukung ketahanan energi tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar wilayah operasi,” tambah Arifin.

Apresiasi dan Harapan untuk Masa Depan

Acara peresmian ini dihadiri oleh Direktur Pengembangan dan Produksi PHE, Awang Lazuardi, serta Kepala SKK Migas Djoko Siswanto yang hadir secara daring.

Dalam sambutannya, Awang menyampaikan apresiasi kepada tim PHE TEJ dan pemangku kepentingan atas kerja keras mereka dalam merealisasikan pengaliran gas perdana dari Sumur Sumber-1A.

“Pengaliran gas bumi ini merupakan wujud nyata komitmen Pertamina dalam mendukung ketahanan energi nasional. Harapannya, produksi sumur ini dapat mencapai target, dan PHE TEJ menemukan sumber-sumber migas baru di wilayah Tuban,” ujar Awang.

Melalui daring, Kepala SKK Migas Djoko Siswanto juga memberikan dukungannya. “Produksi gas ini tidak hanya meningkatkan lifting migas nasional tetapi juga memperkuat rantai ekonomi masyarakat sekitar,” ungkapnya.

Sebelumnya, PHE TEJ telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan PT Sumber Aneka Gas, anak perusahaan PT Super Energy Tbk, sebesar 12 MMSCFD. Gas tersebut akan diproses menjadi CNG dan LNG untuk mendukung bauran energi nasional dan memperluas distribusi gas bumi tanpa pipa.

Penandatanganan ini dilakukan pada acara International Convention Indonesia Upstream Oil and Gas (IOG) 2023 di Bali.

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melalui Regional Indonesia Timur mengelola berbagai aset migas, baik offshore maupun onshore, di Jawa Timur, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Papua.

Beberapa wilayah kerja utama termasuk Jambaran Tiung Biru, Banyu Urip, Donggi Matindok, dan Semai. Langkah strategis ini menjadi bagian dari upaya jangka panjang Pertamina untuk mendukung ketahanan energi nasional sekaligus menghidupkan perekonomian lokal di berbagai wilayah operasinya. (hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |