Jakarta (pilar.id) – Alibaba Cloud, tulang punggung teknologi digital dan kecerdasan buatan Alibaba Group, memperkenalkan serangkaian model bahasa besar (large language models) terbaru, alat pengembangan AI, dan infrastruktur canggih pada acara tahunan pengembangnya.
Inisiatif ini bertujuan untuk membantu pengembang global membangun aplikasi AI yang inovatif dengan biaya lebih rendah dan memperkuat komunitas generatif AI secara global.
“Alibaba Cloud berkomitmen memberikan nilai nyata kepada pengembang melalui model AI terdepan, infrastruktur cloud yang diperbarui, dan program dukungan yang mudah diakses,” kata Dongliang Guo, Vice President of International Business, Alibaba Cloud Intelligence.
“Kami ingin mendorong lebih banyak inovasi berbasis AI yang bermanfaat bagi startup, perusahaan, dan berbagai industri di seluruh dunia,” tambahnya.
Model dan Alat AI Terbaru untuk Pengembang
Model bahasa besar terbaru dari Alibaba Cloud, seperti Qwen 2.5, kini tersedia melalui API pada platform Model Studio.
Model ini memiliki kapasitas mulai dari 7 miliar hingga 72 miliar parameter. Selain itu, tersedia juga model multimodal seperti Qwen-VL untuk pemahaman visual, Tongyi Wanxiang untuk generasi visual, dan Qwen-Audio untuk pemrosesan audio.
Tongyi Lingma, asisten AI untuk pengkodean, juga diluncurkan. Asisten ini dilengkapi fitur seperti penyelesaian kode, optimasi, debugging, pencarian potongan kode, hingga pembuatan uji unit batch, yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas pengembang.
Model Studio Alibaba Cloud kini juga menyediakan alat seperti Workflow untuk mengelola tugas kompleks, Agent untuk kolaborasi multi-agen, hingga RAG (Retrieval-Augmented Generation) yang meningkatkan akurasi model AI.
Selain itu, tersedia fitur Batch Reasoning, AutoEval, serta layanan observasi penerapan model.
Infrastruktur AI yang Lebih Canggih
Untuk mendukung pengembangan AI, Alibaba Cloud akan meluncurkan layanan Enterprise Elastic Compute Service (ECS) generasi ke-9 pada April mendatang.
Generasi terbaru ini menawarkan peningkatan efisiensi komputasi hingga 20 persen dibanding versi sebelumnya, dengan dukungan jaringan eRDMA yang meningkatkan kinerja hingga 50 persen pada aplikasi seperti Redis.
Mulai Januari 2025, Alibaba Cloud Container Compute Service (ACS) juga akan tersedia secara global.
Teknologi ini mengintegrasikan layanan kontainer dengan sumber daya komputasi cloud, sehingga mengurangi biaya dan kompleksitas teknis.
Program GenAI untuk Mendukung Kreativitas
Alibaba Cloud juga memperkenalkan GenAI Empowerment Program untuk mendukung pengembang dan startup global dalam membangun aplikasi generatif AI.
Peserta program dapat memperoleh kredit cloud gratis, pelatihan, undangan ke pameran teknologi, hingga peluang pemasaran produk bersama.
Program ini bertujuan mempercepat pengembangan proyek AI generatif sekaligus memperluas jaringan inovator.
Kolaborasi Global untuk Solusi AI Unggul
Beberapa perusahaan global telah memanfaatkan model Qwen. Di Jepang, Axcxept menciptakan model AI ringan bernama EZO berbasis Qwen 2.5 untuk aplikasi industri seperti kesehatan.
CEO Axcxept, Kazuya Hodatsu, menyebut Qwen 2.5 unggul dalam memproses bahasa Jepang dengan akurasi tinggi.
Sementara itu, OxValue.AI, startup berbasis riset dari University of Oxford, menggunakan model multimodal Alibaba Cloud untuk layanan valuasi perusahaan berbasis AI.
Pendiri OxValue.AI, Profesor Xiaolan Fu, menyatakan bahwa model ini membantu meningkatkan kualitas dan efisiensi analisis data. (hdl)