Bitcoin Tembus 100 Ribu Dollar AS, Pelantikan Trump Jadi Katalis Baru

2 weeks ago 21

Jakarta (pilar.id) – Harga Bitcoin kembali mencapai tonggak bersejarah dengan menembus level 100.000 Dollar AS pada Kamis (16/1/2025).

Kenaikan ini didorong oleh data inflasi Amerika Serikat yang lebih baik dari perkiraan, serta antisipasi kebijakan pro-kripto menjelang pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS pada 20 Januari mendatang.

Menurut data terbaru, inflasi AS pada Desember 2024 tercatat sebesar 0,4 persen, sementara inflasi tahunan (year-on-year) mencapai 2,9 persen, sesuai ekspektasi pasar.

Inflasi inti juga turun menjadi 3,2 persen, sedikit lebih rendah dari perkiraan 3,3 persen.

Kondisi ini meningkatkan keyakinan pasar terhadap potensi pelonggaran kebijakan moneter oleh The Fed, memicu minat investor pada aset berisiko seperti Bitcoin.

Optimisme Pasar Kripto

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menjelaskan bahwa terkendalinya inflasi memberikan sentimen positif bagi Bitcoin.

“Penurunan suku bunga yang diantisipasi telah memberikan angin segar bagi aset kripto. Bitcoin dilihat sebagai aset lindung nilai yang menjanjikan di tengah ketidakpastian ekonomi global,” ujar Fyqieh.

Selain itu, perubahan kepemimpinan di Securities and Exchange Commission (SEC) AS turut mendukung sentimen positif. SEC dilaporkan akan merombak kebijakan kripto dengan memberikan panduan yang lebih jelas terkait status aset kripto sebagai sekuritas. Langkah ini diharapkan menciptakan regulasi yang lebih ramah bagi industri kripto.

“Kejelasan regulasi akan menjadi katalis utama dalam menarik minat institusi besar untuk masuk ke pasar kripto. Jika kebijakan ini terealisasi, kita bisa melihat lonjakan harga Bitcoin lebih jauh,” tambah Fyqieh.

Fluktuasi Harga dan Antisipasi Pelantikan Trump

Bitcoin sebelumnya sempat turun di bawah 90.000 Dollar AS pada Senin (13/1) sebelum kembali melonjak. Kenaikan ini dipicu oleh data Indeks Harga Produsen (PPI) AS yang juga lebih rendah dari ekspektasi, menambah keyakinan pasar bahwa inflasi sedang terkendali.

Analis memprediksi Bitcoin dapat mencapai 103.000 Dollar AS dalam beberapa minggu mendatang, didukung oleh momentum positif ini.

“Bitcoin tampaknya siap melanjutkan tren kenaikan di awal 2025. Namun, investor harus tetap waspada terhadap risiko pasar,” ungkap Fyqieh.

Sentimen positif juga didukung oleh wacana kebijakan pro-kripto dari pemerintahan Trump, termasuk rencana membangun cadangan strategis Bitcoin nasional. Kebijakan ini diperkirakan akan memperkuat posisi Bitcoin sebagai aset strategis di tengah dinamika ekonomi global.

Tantangan yang Masih Mengintai

Meski optimisme tinggi, risiko tetap ada. Pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) mendatang dapat memengaruhi arah kebijakan moneter, yang pada gilirannya memengaruhi sentimen pasar kripto.

Berdasarkan alat FedWatch CME Group, probabilitas suku bunga tetap di kisaran 425–450 basis poin mencapai 88,8 persen, yang dapat membatasi kenaikan lebih lanjut.

“Investor perlu mengelola volatilitas Bitcoin dengan strategi yang tepat. Meskipun peluang besar, dinamika pasar global harus diperhatikan dengan cermat,” tutup Fyqieh. (hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |