Evaluasi Nataru Jadi Pondasi Layanan Transportas Lebaran 2025, ASDP Siapkan Strategi Khusus

1 week ago 19

Jakarta (pilar.id) – Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, menegaskan bahwa hasil evaluasi Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) akan menjadi dasar strategis untuk meningkatkan layanan Angkutan Lebaran 2025.

Dalam rapat bersama Menko PMK Pratikno, Menhub menyampaikan apresiasinya terhadap sinergi lintas sektor yang membuat penyelenggaraan Nataru berjalan lancar.

“Evaluasi ini penting untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan masyarakat selama mudik Lebaran mendatang,” ujar Dudy.

Kepuasan Publik dan Ruang Perbaikan

Berdasarkan survei Pusat Studi Transportasi dan Logistik UGM, 86 persen masyarakat puas dengan pelayanan Angkutan Nataru 2024/2025.

Namun, Menhub menilai masih ada ruang untuk perbaikan, termasuk pengelolaan titik rawan penumpukan, penguatan buffer zone, dan optimalisasi digitalisasi tiket.

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), sebagai mitra utama Kementerian Perhubungan, juga memiliki peran strategis dalam memastikan kelancaran mobilitas masyarakat, khususnya pada lintasan penyeberangan antarpulau.

Strategi ASDP untuk Angkutan Lebaran 2025

Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menyatakan bahwa evaluasi Nataru menjadi pijakan untuk menyusun strategi Lebaran 2025.

Peningkatan kapasitas armada, pengelolaan infrastruktur pelabuhan, serta pengembangan layanan tiket digital Ferizy menjadi prioritas utama.

Ferizy akan terus dikembangkan untuk mempermudah masyarakat merencanakan perjalanan, dengan edukasi masif untuk pembelian tiket minimal H-60 sebelum keberangkatan. Fokus sosialisasi adalah lintasan strategis seperti Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk, dan Ajibata-Ambarita.

ASDP juga mempersiapkan langkah lain, seperti:

  • Merak-Bakauheni
    67 kapal akan beroperasi dengan kapasitas harian 25.067 kendaraan. Pelabuhan Ciwandan dan Bojonegara menjadi pelabuhan pendukung dengan tambahan 6.760 kendaraan per hari.
  • Ketapang-Gilimanuk
    Kapal besar akan beroperasi dengan buffer zone pada jalur arteri untuk mengelola lonjakan penumpang, terutama saat Hari Raya Nyepi dan H-2 Lebaran.

Prediksi dan Antisipasi Puncak Mudik

Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-3 atau 28 Maret 2025, sedangkan puncak arus balik pada H+5 atau 6 April 2025.

Untuk itu, sumber daya maksimal akan diterapkan, termasuk koordinasi dengan aparat kepolisian dan dinas perhubungan daerah.

Menhub juga membahas kebijakan pendukung seperti pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR), penyesuaian hari libur, dan pembenahan infrastruktur transportasi guna mengurangi kepadatan dan meningkatkan kenyamanan masyarakat.

ASDP memastikan perjalanan mudik lebih aman dan nyaman dengan terus mengembangkan teknologi digital dan memanfaatkan infrastruktur yang tersedia.

Shelvy menegaskan, “Sinergi ini diharapkan membuat Angkutan Lebaran 2025 menjadi pengalaman yang lebih baik bagi seluruh masyarakat.”

Dengan kerja sama erat antara Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, dan ASDP, pemerintah optimis dapat mewujudkan perjalanan Lebaran yang lancar, aman, dan terkendali. (mad/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |