Koin Jagat Makin Viral, Pakar: Fenomena Teknologi Digital yang Tak Terhindarkan

2 weeks ago 24

Surabaya (pilar.id) – Permainan Koin Jagat dari aplikasi Jagat menjadi viral di media sosial, menarik perhatian masyarakat dengan konsep berburu koin virtual di dunia nyata yang dapat ditukar dengan uang tunai.

Permainan ini menawarkan pengalaman interaktif, di mana pengguna dapat menjelajahi kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya untuk mengumpulkan koin.

Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga (UNAIR), Dr. Andria Saptyasari, S.Sos., M.A., menyebut fenomena ini sebagai dampak perkembangan teknologi digital yang tak terhindarkan.

Terlebih, di tengah kondisi ekonomi yang menantang, permainan seperti ini menawarkan kombinasi hiburan dan peluang mendapatkan uang tunai.

“Menghilangkan rasa penat sekaligus cuan menjadi daya tarik utama bagi masyarakat,” jelas Andria.

Mengenal Koin Jagat

Koin Jagat adalah fitur dari aplikasi Jagat yang diluncurkan pada 2022 dan telah diunduh lebih dari 5 juta kali. Permainan ini memungkinkan pengguna berburu koin virtual dengan nilai berbeda:

  • Koin Perunggu (mulai dari Rp 300.000)
  • Koin Perak (jumlah menengah)
  • Koin Emas (hingga Rp 100 juta)

Imbalan berupa uang tunai menjadi daya tarik utama. “Pengguna cenderung terdorong oleh reward yang ditawarkan, apalagi orang lebih suka diberi reward daripada punishment,” kata Andria.

Permainan ini juga disebut-sebut menyerupai fenomena budaya populer sebelumnya, seperti Pokemon Go, yang menggabungkan teknologi digital dengan aktivitas fisik.

Dampak pada Generasi Muda

Andria mengingatkan bahwa meskipun menarik, permainan seperti ini memiliki potensi dampak negatif terhadap generasi muda. Ketergantungan pada teknologi untuk menghilangkan stres dan penat dapat berujung pada kecanduan.

“Generasi muda bisa menjadi sangat tergantung pada teknologi semacam ini, sehingga mudah stres dan depresi dalam menghadapi kehidupan,” ujarnya.

Permainan ini juga berpotensi mengubah cara pandang masyarakat terhadap konsep uang dan kerja keras. Perburuan koin secara instan dikhawatirkan memunculkan generasi yang lebih mengutamakan hasil cepat tanpa memahami proses.

“Esensi mencari rezeki seharusnya berdasarkan how dan why, bukan sekadar hasil instan,” tegas Andria.

Isu Privasi dan Etika

Andria juga menyoroti potensi eksploitasi data pribadi oleh aplikasi semacam ini. Sebagian besar aplikasi mengumpulkan data pengguna secara tidak langsung, yang dapat menimbulkan masalah privasi.

“Kita sering tanpa sadar membuat perjanjian dengan pihak aplikasi, sehingga terjebak memberikan pengorbanan terus-menerus, baik materi, waktu, maupun tenaga,” jelasnya.

Permainan seperti Koin Jagat, meski memberikan hiburan dan manfaat, tetap membutuhkan pengawasan etis dan perhatian terhadap dampaknya pada kesejahteraan pengguna, khususnya generasi muda. (usm/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |