Krakatau Steel Raih Pendapatan 657,5 Juta Dollar AS pada Kuartal III 2024

2 weeks ago 26

Jakarta (pilar.id) – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk berhasil mencatatkan pendapatan sebesar 657,5 juta Dollar AS hingga Kuartal III tahun 2024. Volume penjualan baja mencapai 532,2 ribu ton, menyumbang 66,3 persen dari total pendapatan tersebut.

Direktur Utama Krakatau Steel, Muhamad Akbar, menyampaikan optimisme bahwa pendapatan dan volume penjualan baja akan meningkat signifikan pada tahun 2025, seiring beroperasinya kembali Pabrik Hot Strip Mill.

“Dengan target operasional Pabrik Hot Strip Mill, kami optimistis dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan memenuhi kebutuhan baja nasional secara lebih optimal,” ujar Akbar, Senin (30/12/2024).

Kerja Sama Jangka Panjang Tingkatkan Produksi

Krakatau Steel telah menandatangani Long Term Supply Agreement dengan 23 perusahaan distributor, pabrikan, dan coil centre. Kesepakatan tersebut mencakup suplai baja sebesar 38.500 ton per bulan selama 1-2 tahun ke depan.

Pada tahun 2024, perusahaan juga telah melaksanakan Long Term Supply Agreement dengan total 1.256.000 ton, yang terdiri atas 786.000 ton Hot Rolled Coil (HRC) dan 470.000 ton Cold Rolled Coil (CRC).

Pencapaian Konsolidasi dan Efisiensi Biaya

Secara konsolidasi, hingga Triwulan III 2024, pendapatan Krakatau Steel Group mencapai 657,5 juta Dollar AS. Rincian pendapatan tersebut meliputi 436,1 juta Dollar AS dari produk baja dan 221,4 juta Dollar AS dari sektor non-baja.

Laba bruto tercatat sebesar 64,3 juta Dollar AS, sementara biaya Selling, General, and Administrative (SGA) berhasil ditekan hingga 15 persen berkat program efisiensi yang konsisten.

“Kami juga berkontribusi besar melalui pajak yang mencapai Rp1,83 triliun hingga September 2024. Krakatau Steel terus menunjukkan komitmen dalam membayar kewajiban pajak tepat waktu,” tambah Akbar.

Proyek Strategis yang Telah Diselesaikan

Beberapa proyek strategis yang berhasil dirampungkan oleh Krakatau Steel Group meliputi:

  • Proyek pipa baja untuk transmisi gas bumi Cirebon-Semarang oleh PT Krakatau Pipe Industries.
  • Proyek Desal-Demin Water di Sumbawa oleh PT Krakatau Tirta Industri.
  • Proyek Integrated Warehouse Stage #2 dan pengadaan Kapal Tunda oleh PT Krakatau Bandar Samudera.

Akbar menambahkan, sinergi, transformasi, dan restrukturisasi yang terus dilakukan akan menjadi kunci untuk mendorong peningkatan kinerja Krakatau Steel pada tahun 2025.

Dukungan pemerintah juga diharapkan dapat membantu industri baja nasional memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen.

Sebagai bagian dari progress recovery Switch House Hot Strip Mill, Krakatau Steel berhasil memproduksi Hot Rolled Coil (HRC) pertama melalui proses Hot Commissioning.

“Dengan beroperasinya kembali fasilitas produksi Hot Strip Mill, kami optimistis dapat memenuhi kebutuhan baja nasional secara optimal,” tutup Akbar. (mad/hdl)

Read Entire Article
Bansos | Investasi | Papua | Pillar |